Lihat ke Halaman Asli

Kadhafi Menyerah Akhirnya ?

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13041383701967489681

[caption id="attachment_104177" align="aligncenter" width="640" caption="Seorang bapak menangis didekat Rumah sakit Hikma di Misrata (27/4/11Bernat Armangue / AP)"][/caption] Tripoli, Libya. Pemimpin Besar Libya Muammar Kadhafi, mengatakan di TV  National Libya,  "Kami tidak menyerang mereka atau menyeberangi laut ... mengapa mereka menyerang kita?" . "Mari kita bernegosiasi dengan Anda, negara-negara yang menyerang kita. Mari kita bernegosiasi,"  katanya, menambahkan bahwa jika itu minyak negara-negara koalisi itu setelah tidak ada masalah dalam negosiasi kontrak. Pemimpin Libya Moammar Gadhafi Sabtu pagi meminta untuk bernegosiasi dengan kekuatan NATO untuk mengakhiri serangan udara di Libya. Selanjutnya dalam keadaan yang sedikit marah, beliau melanjutkan, " Saya tidak meninggalkan negara saya.  Tidak ada yang bisa memaksa saya untuk meninggalkan negara saya dan tidak ada yang dapat memberitahu saya untuk tidak berjuang untuk negara saya." Pesawat pesawat tempur NATO membom sebuah kompleks pemerintah di ibukota Libya Tripoli termasuk bangunan televisi seperti alamat yang diberikan Gadhafi, kata televisi National Libya. "Sebuah bangunan yang berdekatan dengan gedung Jamahiriya dibom selama siaran pidato Moammar Gadhafi dan yang menyiratkan target pada pemimpin revolusi sendiri," Penyiar televisi National Libya mengatakan setelah Gadhafi telah selesai berbicara. [caption id="attachment_104182" align="aligncenter" width="640" caption="Migran dari Africa menunggu dievakuasi di Bengazi(27/4/11(Christophe Simon/AFP-Getty Images) "][/caption] Sementara itu, ribuan warga Libya telah mengungsi ke Tunisia, kekhawatiran terus berlanjut tentang krisis kemanusiaan di sana, menurut kantor berita milik pemerintah Tunisia TAP, yang mengutip sumber-sumber keamanan Tunisia. Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mendirikan tenda lagi di kamp pengungsi Remada, kata Omar al-Jernazi, selah satu pemimpin rebel Libya. (CNN Frederik Pleitgen, Kareem Khadder, Saad Abedine, dan Reuters Thomson menyumbang laporan ini) Jack Soetopo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline