Lihat ke Halaman Asli

Wanita yang Memimpin Operasi Militer di Libya

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13018708041273827886

[caption id="attachment_99885" align="aligncenter" width="680" caption="MajGen Margaret H Woodward,Commander 17th Air Force, and US AF, USAF Africa base in Ramstein AirBase in Germany (sumber USAF)"][/caption] Seperti diberitakan dimana surat kabar mengenai pemboman dari udara oleh Angkatan Udara Amerika Serikat, dan sekutunya. Kampanye pemboman ini dipimpin oleh wanita pertama dalam sejarah angkatan udara AS, yang memiliki pangkat Major Jendral, jika disamakan di Indonesia setingkat Marsekal Muda. Maj Jend Margaret H Woodwarf, adalah wanita pertama dalam sejarah Angkatan Udara America Serikat. Beliau sudah tidak asing lagi dalam menjalankan tugasnya sebagai komandan, ini terbukti dari tugas-tugas yang dijalankan beliau dalam perang di Balkan, Iraq, dan Afghanistan. Jalan hidupnya secara pribadi sangat dirahasiakan, tetapi secara profesional sangat menarik untuk dipelajari.

13018454481578991835

Margaret H Woodward dilahirkan dari keluarga menengah. Beliau bercita-cita ingin menjadi astronot, dengan cita-cita ini beliau di tahun1982, berhasil mengantongi BA bidang Aerospace engineering dari Universitas Arizona State di Tempe, Arizona. Beliau masuk militer dan dilatih sebagai Pilot Pesawat Tempur di Columbus AFB, Mississippi.  Setelah itu, beliau menjadi Pilot Instruktur. Pengalaman beliau sebagai pilot banyak sekali termasuk T-37A; T-38A, Kc-138C, dan C-40B. Meneruskan sekolah Komando di tahun 1995, Air Command and Staff College Maxwell Air force Base di Alabama.  Setelah itu di tahun 1997, mengambil Master bidang Aviation Science di Universitas Embry-Riddle Aeronautical di Daytona Beach, Florida yang terkenal mencetak astronot dan tenaga ahli dalam bidang aviation, dan aerospace. Terakhir di tahun 2001, mengambil Master dalam bidang Strategy National Security, di National of War College Fort Lesley J. McNair, Washington DC. Pada bulan Juni 2010, beliau diangkat sebagai Komandan 17th US Air Force, dimana tugasnya membantu Comando AS di benua Africa, yang mencakup 53 negara, daerah yang luasnya 17 juta km persegi dan 900 juta jiwa. Dan unit yang dikomandoi-nya adalah Air support seperti Refueling and logistik. Oleh karena itu banyak menimbulkan kontroversi dikalangan Pentagon dan NATO saat itu. Tetapi Beliau terus membuktikan dirinya sebgai Komandan yang handal. Ini terbukti setelah diberlakukan Resolusi PBB 1973, "No Fly Zone." Beliau langsung bekerja keras mengimplementasinya. Ternyata sukses. Akhirnya banyak juga pengamat militer di dunia mendukung beliau dalam menjalankan tugas yang berat ini, karena dilihat kembali dari latar belakang beliau sebagai komandan Air Support. Latar belakang ini sangat lah penting dalam misi di Libya. Hari Minggu, 03 April 2011, Amerika Serikat secara official menghentikan semua kampanye pemboman dari udara. Dan memberikan wewenang ini kepada NATO.  (see guardian.uk) Tentunya Indonesia memiliki Srikandi- Srikandi di Angkatan Udaranya. Semoga banyak kamu wanita lebih banyak tertarik untuk terus menyumbang tenaga dan pikirannya untuk kesejahteraan Indonesia dan dunia. Diambil dari beberapa sumber. Special thanks to Tom Ricks, Eric Koffe, Thomas Ricks, Ewen MacAskill, Mark Townsend, and Peter Beaumont. Jack Soetopo



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline