Kota Istimewa alias Yogyakarta sudah tidak lagi asing di telinga dengan segala julukannya seperti kota pelajar, kota perjuangan, kota budaya maupun kota wisata. Kota wisata ini memiliki deretan wisata bahari yang ciamik nan cantik pastinya memberikan daya tarik bagi orang yang sekadar singgah saja hingga masyarakat lokal setempat, sehingga menjadi salah satu kota andalan untuk berwisata terlebih lagi saat adanya libur panjang. Tak heran jika setelah hari raya Idul Fitri atau akhir tahun kita melihat lalu lintas Yogyakarta dipadati oleh kendaraan dengan plat B. Yup pasukan pendatang dari Jakarta dan sekitarnya.
Jadi, apa sih yang membuat mereka rela berkunjung ke kota ini? Apakah ada yang berbeda?
Tentu saja seperti saya pendatang dari Kota Jakarta dan sekitarnya—saya berada di daerah sekitarnya Jakarta hehe, kerap kali mudik ke Yogyakarta saat hari cuti bersama tiba, pasti tak lupa mengambil kesempatan untuk menyejukkan mata dengan mengunjungi pantai yang tidak ada di tengah-tengah kota. Terakhir kali berkunjung ke Pantai Wohkudu. Pantainya cukup dibilang masih baru dan masih alami, namun sayangnya dari tempat parkir kendaraan menuju pesisir pantai aksesnya masih sulit banyak bebatuan dan jalanan naik turun berkelok seperti di dalam hutan, berbahaya dengan akses seperti itu jika musim hujan tiba. Tapi jika kamu merasa Bolang banget, cocok! Karena harus berjalan kaki selama kurang lebih 13 menit dari tempat parkir dengan tracking dipenuhi bebatuan.
Nah, setelah tracking sekitar 150 meter kita baru bisa mendengar deru ombak dan laut biru yang memanjakan mata rasanya seperti "aku deserve ya, menikmati keindahan duniawi ini"—Jadi dramatis setelah tracking menjadi Bolang, pokok'e apik pol! Pantai ini juga cocok bagi kamu yang suka camping karena ada lahan rumput yang cukup luas, asyik ya. Beruntungnya saat saya berkunjung kondisi pantai tidak begitu ramai pengunjung dan merasa lebih worth it! Layaknya menikmati pantai milik pribadi karena ukuran pantainya tidak begitu luas namun fasilitasnya juga memadai, tenang saja.
Sama seperti Cale pengunjung yang kerap kali mudik dan menyempatkan untuk menghampiri pantai di Gunungkidul berdasarkan referensi dari sohib maupun kerabatnya.
"Aku memilih Pantai Slili karena dapat rekomendasi dari teman dan saudara, kalau mau ke pantai di Gunungkidul aja lebih bagus, setelah cari info jatuhlah pilihanku ke Pantai Slili. Karena lagi surut, batu karangnya jadi super bagus, ada gazebonya nyaman untuk santai-santai, dan instagramable buat foto-foto. Bener-bener healing euy," jelasnya. Dengan alasan batu karang di Pantai Slili yang mencolok, menjadikan ciri khas seperti apa selera pantai yang disukai Cale pribadi.
Pengalaman lainnya yang dirasakan oleh pemudik wong jowo paten Tiara, yang belum lama ini menjumpai pantai di Gunungkidul.
"Pantai Indrayanti ini memang cocok untuk berenang karena ombaknya masih kecil, pasirnya halus tidak ada batu kerikil, tempat istirahatnya nyaman juga harga makanan minumnya masih terjangkau, tapi buat foto sih kurang bagus, kalau foto menghadap arah pantai akan back lighting dan saat sore pun tidak akan mudah mendapatkan momen foto saat sunset," ujarnya mengenai Pantai Indrayanti.
Gak cuma itu loh, Tiara juga sempat berkunjung ke Pantai Drini, Pantai Krakal, dan Pantai Baron.