Lihat ke Halaman Asli

Jabal Sab

Mantan Kepala Bidang Informasi di Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh

Motivasi Unik Jordan Peterson dan Kesehatan Mental

Diperbarui: 18 Agustus 2023   07:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar

Akhir-akhir ini saya sering mendengarkan Jordan Peterson, seorang profesor, psikolog klinis asal Kanada yang dikenal dengan pandangannya yang unik tentang psikologi, filsafat, dan tema politik. 

Dalam hal kesehatan mental dan menghadapi krisis, Peterson menekankan pentingnya bagi setiap orang untuk punya tanggung jawab pribadi, berani menghadapi tantangan, dan menemukan makna hidup. Sama seperti banyak filsuf dan penulis, seperti Victor Frankl misalnya, makna hidup atau tujuan hidup adalah pegangan utama manusia untuk benar-benar bisa hidup terarah.

Peterson sering berbicara tentang manfaat menghadapi kesulitan secara langsung dan potensi pertumbuhan (growth) dan ketahanan (determination) yang dapat dihasilkan dari pengalaman hidup ketika berhadapan dengan masalah. Manusia gak akan menjadi manusia tanpa masalah.

Ungkapan Peterson "you should be a monster, an absolute monster. But then you should have the ability to control it" (kau harus menjadi monster, benar-benar monster. Namun kamu harus punya kapasitas untuk mengontrolnya) sejalan dengan gagasan Peterson bahwa individu harus mampu membela dirinya sendiri dan menegaskan pandangannya, terutama saat menghadapi tantangan. Hal tersebut terkait dengan mengembangkan kekuatan psikis dan ketegasan untuk menghadapi kesulitan hidup daripada bersikap pasif atau tunduk. 

Satu lagi, Peterson menganggap bahwa kebajikan (virtue) bukanlah kelemahan. Kita bukan menjadi baik karena kita tidak berdaya. Harus ada semacam "evil" atau kapasitas untuk agresif dalam diri kita namun kebajikan "virtue" membuat kita mengontrolnya.

Sikap Peterson yang membuat pasien atau pembacanya menjadi kuat untuk menghadapi kenyataan hidup menurut hemat saya mungkin ada benarnya juga. Manusia menghadapi kehidupan yang tak mudah. Hidup memang sejatinya tak mudah.

Apabila kita melihat pada sejarah panjang manusia sejak evolusi, manusia telah melalui berbagai rintangan dan cobaan. Kita harus cukup kuat untuk bertahan, paling tidak kita bisa beradaptasi dengan lingkungan yang keras.

Manusia telah melalui masa perburuan, banyak peperangan dan pandemi untuk bisa sampai di tahap ini.

Dulu manusia harus berburu dan bertarung dengan binatang buas untuk bisa mencari makan dan bertahan hidup. Kini segalanya di hidup kita menjadi mudah. Terlebih setelah adanya teknologi.

Secara psikologis, manusia harus dididik untuk menerima kerasnya hidup, mendapatkan perilaku tidak menyenangkan, harus berani bersuara menyatakan pendapatnya, harus berani berargumen membela apa yang ia anggap benar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline