Lihat ke Halaman Asli

Jabal Nur

Tottenham Hotspur

Sibuk Mencari Elektabilitas hingga Apatis Cita-cita

Diperbarui: 26 Maret 2019   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Elektabilitas menjadi alat yang dijadikan sebagai isu hasil pemenangan suara dibeberapa daerah oleh kedua belah pihak alias capres 01 dan 02. Dengan elektabilitas akan meningkatkan kepercayaan capres dalam menjalankan kampanye di beberapa daerah. Tak heran jika elektabilitas dijadikan alat untuk menakuti lawan lain. Bahkan menjatuhkan lawan dengan elektabilitas ini. Padahal belum tentu benar.

Kedua capres saling mencari popularitas politik demi mencapai elektabilitas yang unggul. Dan tak jarang dari keduanya timbul fitnah untuk saling menyabet popularitas lawan. Mirisnya itu seringkali terjadi pada setiap pemilu terjadi demi memenangkan suara rakyat. Segala sesutu dilakukan demi sebuah tahta yang diberikan oleh rakyat melalui pemilihan suara.

Kampanye politik merupakan serangkaian usaha komunikasi secara terencana yang dilakukan dalam pilpres untuk mendapatkan dukungan dari publik. Untuk meningkatkan elektabilitas masing masing kubu, kampanye politik yang dilakukan adalah dengan pencitraan politik.

Dalam hal ini, elektabilitas kedua kubu dapat ditingkatkan melalui kegiatan kampanye politik. Namun perlu dicatat bahwa tidak semua kampanye politik bertujuan untuk meningkatkan elektabilitas, ada sebagian kempanye yang bertujuan untuk menjatuhkan figur lain yang menjadi lawan politik. Dan itu sudah sangat sering terjadi.

keduanya secara substansial harus berupaya keras membangun citra politik mereka agar dapat meraih dukungan pemilih. Hal ini dikarenakan citra seseorang dimasyarakat menjadi faktor yang menentukan dalam keberhasilan kegiatan kampanye politik.

Dengan elektabilitas itu, masing masing kubu telah apatis terhadap cita cita negeri ini. Menjadikan demokrasi sebagai alat untuk membunuh lawan lain adalah sebuah tindakan yang telah menyimpang dengan ideologi bangsa kita. Tak ada lagi "kemanusiaan yang adil dan beradab ". Kampanye yang adil ? sudah tidak ditemukan lagi. Beberapa waktu yang lalu saja kampanye terbuka dilanggar. Bahkan sudah tidak beradab lagi. Semuanya saling tuduh dan memfitnah.

Inilah elektabiltas yang memisahkan persatuan bangsa dalam popularitas politik bangsa kita. Berburu akan hal itu, hingga apatis pada cita cita leluhur bangsa yang membangun negeri ini dengan susah payah. Apalah artinya sebuah kanca politk tanpa didasari ideologi bangsa yang sudah lama dibangun oleh pendiri bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline