Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Masyarakat Kampar "Balimau Kasai" Menyambut Bulan Ramadhan

Diperbarui: 2 April 2021   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo teman-teman pembaca, aku Jasmine salah satu mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti sekaligus Awardee Beasiswa Unggulan. Berikut ini tulisan saya mengenai upacara tradisional dari daerah saya, selamat membaca dan semoga bermanfaat! :)

Bagi masyarakat Kampar salah satu daerah yang ada di provinsi Riau, upacara tradisional Balimau Kasai merupakan acara yang istimewa dalam menyambut datangnya bulan suci ramadhan. Balimau Kasai dilaksanakan sekali dalam setahun sebagai tanda rasa gembira dan syukur karena telah dipertemukan kembali dengan bulan ramadhan. Selain itu menurut masyarakat Kampar, upacara ini dianggap upaya pembersih dan mensucikan diri lahir dan bathin sebelum memasuki bulan puasa.

Balimau berarti membasuh diri dengan
ramuan rebusan limau purut atau limau nipis.  Limau dalam bahasa ocu kampar adalah jeruk. Sedangkan kasai yang bermakna lulur dalam bahasa Melayu adalah bahan alami seperti beras, kunyit, daun pandan dan bunga bungaan yang membuat wangi tubuh.

Acara Balimau Kasai ini biasanya dilaksanakan sehari sebelum masuk bulan puasa. Petang hari sehabis sholat ashar, masyarakat ramai-ramai menuju ke sungai Kampar untuk melakukan upacara tradisional ini. Di daerah lain seperti di Pekanbaru, acara ini disebut juga Petang Megang. Upacara ini sudah dilaksanakan turun menurun, konon semenjak Kerajaan Muara Takus berkuasa. Balimau Kasai bukanlah suatu sunnah melainkan tradisi semata masyarakat Kampar sekaligus menyambung tali silaturrahmi dan bermaaf-maafan sebelum masuk puasa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline