Sustainable Development Goals atau yang sering kita dengar dengan singkatan SDGs. Kata SDGs ini sering kita dijumpai di artikel-artikel maupun media sosial. Sedang marak dibicarakannya tentang SDGs ini di mana-mana, berarti ada hal penting/urgensi yang ada di dalamnya.
Jika Anda belum tahu, SDGs merupakan komitmen atau rencana yang dicetuskan oleh PBB pada tahun 2015 yang dirancang bersama. Komitmen-komitmen di dalamnya berisikan tujuan dari peningkatan kesejahteraan ekonomi hingga kualitas hidup generasi masa depan, yang mana menyangkut paut untuk kepentingan 5P: people, planet, prosperity, peace, dan partnership.
Kenapa makin hari, makin giat dibicarakan? Karena rencana ini memiliki tenggat waktu. Deadline yang ditetapkan yaitu sampai tahun 2030. Oleh karena itu, setiap negara partisipan perlu mewujudkan tujuan-tujuan tadi, menjadikannya prioritas nasional, agar dapat segera terlaksana.
Dari banyaknya pihak yang dapat ikut serta dalam perwujudan komitmen SDGs di Indonesia, kami selaku Kelompok 5 KKN UPI 2022 ikut dalam mencapai salah satu tema di dalam SDGs tersebut. Tujuan yang diambil adalah Desa Kawasan Pemukiman Aman dan Nyaman, yang akan dilakukan di wilayah Kelurahan Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung.
Untuk memaksimalkan hasil dan tenaga, Kelompok 5 ini dibagi lagi menjadi 5 kelompok kecil dengan program kerja yang berbeda-beda. Salah satu program kerjanya yaitu penanaman tanaman obat (TOGA) yang dilakukan oleh kelompok kecil 4.
Kelompok kecil 4 sendiri terdiri dari lima orang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dari fakultas yang berbeda-beda: Essy Nur dan Putri Saripah (FPEB), Sri Winarsih Intan (FPIPS), Jaaka Yarfa dan M. Daffa (FPMIPA).
Dari banyaknya daerah di Kelurahan ini, Kelompok 5 memilih satu tempat di daerah Gegersuni. Di sana, terdapat suatu Kebun Buruan Sae Gegersuni, yang dikelola oleh Bapak Abdullah Umar Marsela, yang mana selaku Ketua Karang Taruna Gegerkalong dan sering dipanggil sebagai Kang Umar.
Bisa dibilang di kebun ini sudah banyak tanaman yang ditanam dan program-program di dalamnya. Salah satu contohnya adalah Kegiatan Panen Kangkung yang dilakukan untuk program anti-stunting anak-anak di puskesmas setempat. Jadi memang tanaman yang digarap di kebun ini, digunakan untuk kebutuhan masyarakat sekitarnya.
Karena di dalam kebun ini masih sebatas tanaman sayuran dan hias, kelompok kecil 4 sendiri memiliki program kerja yang dirasa selaras untuk meningkatkan kegiatan kebun ini. Hal tersebutlah yang menjadikan program kerja penanaman tanaman toga akan dirasa cocok dengan tempat ini.