Lihat ke Halaman Asli

(Maaf) Ini Bukan Tulisan, Jangan Dibaca

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Judul diatas saya pilih memang karena apa yang akan saya tulis sebenarnya tidak mencerminkan ciri "sebuah tulisan". Bagi saya menulis itu berarti memberikan atau menawarkan sebuah ide, gagasan atau informasi kepada pembaca. Jadi sebuah tulisan, hemat saya haruslah memberikan nilai tambah bagi siapapun yang membacanya. terlepas apakah nilai tambah itu positif atau negatif bisa tergantung pada penulisnya yang memang memilih untuk memberikan nilai tambah positif ataupun negatif pada pembacanya, namun bisa juga tergantung bagaimana pembaca menyerap nilai sebuah tulisan.

Sedangkan apa yang saya tulis ini lebih merupakan upaya saya untuk menjaga agar "pena" saya tetap lancar dalam menulis. Sebab, percaya atau tidak... saya sudah dari kemarin ingin menulis sesuatu, ide atau tema tulisan-pun sudah ada dalam kepala saya. Tapi entahlah sampai beberapa saat lalu saya masih kesulitan untuk memulai, bahkan sekedar memilih kata pembuka. Saya pusing tujuh keliling, otak saya seperti tumpul setiap hendak memulai menulis. Berkali saya buka dan tutup kompasiana dengan harapan bisa membantu saya mencairkan kebuntuan "pena" saya.

Setelah lama saya diam, merenung bercampur melamun saya menyadari entah benar atau salah bahwa apa yang saya alami ini karena saya sudah cukup lama tidak menulis. Benar, bahkan tulisan saya beberapa hari lalu sudah berjarak hampir satu bulan dengan tulisan sebelumnya. Akhirnya saya memutuskan untuk memutus kebuntuan tersebut dengan memulai menulis apa saja... tidak peduli dengan ide, tema apalagi informasi. Tujuan saya hanya satu, semoga bisa membantu dalam mengatasi "bundel"nya "pena" saya dan menjaganya tetap "lancar" saat saya sewaktu-waktu ingin menulis. Ternyata betul seribu betul, bahwa satu-satunya rahasia untuk bisa menulis adalah "tetap menulis" itu sendiri. Sebab begitu kita berhenti menulis, "pena" kita akan menumpul dan berkarat sehingga ketika kita ingin menggunakannya kita harus lebih "bekerja xtra keras"...

Jadi, buat Anda dan saya tentu saja yang ingin bisa menulis "tetaplah menulis"... dan terimakasih buat Anda yang sudah (tetap) bersedia membaca (bukan) tulisan ini.

J. Alamsyah, Kediri

Senyum Merekah Hasil Budidaya Ikan Gurameh Merah Padang (Hias)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline