Lihat ke Halaman Asli

Semak Belukar

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semak Belukar

Tumbuh bersemi berdampingan disetiap jengkal pagar

Tetesan air hujan mengalir ke setiap retak tanah yang kau pijak

Tangan-tangan kian merasa jengah nan resah tatkala kau bergembira tersenyum menjalar

Dan kini luntur mengabur guratan senyum tawamu

Dan menepi ke dermaga-dermaga kesedian keharuan

Teriakan sang bumi tak henti-hentinya menyambar ranting dan dedahanan

Oh, teriak dan terus teriak

Tapi entah kemana ritme merdu jawaban kian memudar tak terdengar

Kapan lagi aku lahir, kapan aku tumbuh dan kapan lagi aku bersemi.

Kairo, 3 Mei 2012

(Ba'da Subuh)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline