Lihat ke Halaman Asli

Izzmy Fauziah

Suka kepo

Paradoks Negara Hukum hingga Urgensi Keamanan Data Pendudukan

Diperbarui: 29 September 2021   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menurut kompasianer Achmad Hariri, Sistem hukum di Negara kita nampaknya mengalami paradoks, dalam realitas potret penegakan hukum ibarat jauh panggang dari pada api. Pembangunan hukum Indonesia bukan mengarah kepada Negara Hukum dengan sistem rechtsstaat , melainkan sistem hukum yang berdasarkan kepada Pancasila.

Karena banyak sekali hukum-hukum mengabaikan Pancasila. Kita ketahui bahwa Pancasila merupakan dasar negara Indonesia.

Berikut konten-konten menarik yang sudah dirangkum. Mulai dari Parodoks Negara Hukum hingga Urgensi Keamanan Data Pendudukan:

Paradoks Negara Hukum

Hukum di Indonesia lebih condong hukum rechtsstaat. Dimana tujuan dari sistem hukum rechtsstaat adalah keadilan, kemanfaatan dan kepastian, namun ternyata banyak penegak hukum masih condong pada kepastian dan abai terhadap tujuan yang lainnya. Dibandingkan Pancasila

Harusnya hukum memiliki kaitan dengan Pancasila, Pancasila sebagai cita-cita hukum memiliki dua fungsi, pertama, fungsi regulatif. Kedua, fungsi konstitutif. (Baca selengkapnya)

Togar Situmorang Menilai Irjen Napoleon Sudah Mencoreng Citra Institusi POLRI

Advokat & Pengamat Kebijakan Publik, Dr. Togar Situmorang, S.H, M.H,M.A.P,C.Med,C.L.A./dokpri: TOGAR SITUMORANG LAW FIRM

Seorang polisi itu harus mencontohkan dan mencerminkan sikap humanis serta bisa memberikan rasa nyaman kepada masyarakat justru mempertontonkan suatu aksi arogan dan terkesan kriminal. Tetap,i berbeda dengan Irjen Napoleon.

Karena Irjen Napoleon menjadi terlapor dalam perkara penganiayaan yang dilaporkan oleh Muhammad Kosman alias Muhammad Kece. (Baca selengkapnya)

Upaya Gatot Nurmantyo Menjual Isu PKI, Hanya untuk Kepentingan Politiknya Belaka?

sumber: Inews.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline