Penyakit kulit masih menjadi salah satu momok menakutkan bagi para orang tua yang mempunyai anak dalam rentang usia 1-2 tahun. Bayi memiliki kulit yang sensitive dan rentan terhadap penyakit disebabkan karena fungsi perlindungan atau swal kulit dan fungsi termoregulasi belum bekerja secara optimal selain itu kondisi kulit bayi juga rentan kehilangan air karena memiliki Trans-Epidermal Water Loss (Tewl) yang lebih tinggi sehingga berpotensi menyebabkan kulit mudah kering dan terjangkit iritasi. Reaksi emosional orang tua terhadap penyakit kulit anak sangat beragam, namun mayoritas orang tua merasa sedih dan khawatir ketika anaknya terindikasi penyakit kulit. Tingginya empati dan rasa sayang orang tua terhadap anak dapat mempengaruhi besarnya tanggung jawab orang tua dalam merawat dan mengasuh anaknya, orang tua tidak akan tega ketika melihat anaknya merasakan sakit, terbatasnya pengetahuan orang tua terhadap penyakit kulit anak akan menambah rasa sedih dan khawatir ketika muncul gejala-gejala yang berbeda pada kulit anak. Sebagai bentuk tanggung jawab dan bukti rasa sayang orang tua terhadap anaknya, alangkah baiknya jika orang tua mengetahui macam-macam penyakit kulit yang sering terjadi pada anak usia 1-2 tahun, serta cara perawatan kulit bayi yang baik sebagai bentuk pencegahan terjadinya penyakit kulit pada anak.
Jenis dan ciri penyakit kulit yang sering terjadi pada anak usia 1-2 tahun :
1. Eksim (Dermatitis Atopik)
Kekebalan tubuh yang masih sensitive menyebabkan kulit anak juga menjadi sensitive dapat menyebabkan anak mengalami gejala seperti rasa gatal, kulit kering, kulit kemerahan, hingga mengalami iritasi dan pembengkakan. Faktor lingkungan dan genetika mempunyai peran penting, orang tua juga penting untuk menghindarkan kontak kulit anak dengan zat yang menyebabkan alergi.
2. Ruam Popok (Diaper Rash)
Bagi orang tua popok mempunyai peran yang cukup penting dalam perawatan dan pengasuhan anak. Popok menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi setiap hari karena membantu orang tua untuk menampung urine dan kotoran anak yang tidak dapat ditebak waktu keluarnya. Selain mempunyai manfaat ternyata penggunaan popok juga dapat menyebabkan permasalahan pada kulit anak jika tidak diperhatikan, bayi sering kali mengalami ruam popok yang diakibatkan karena kulit bayi terpapar urine dan kotoran anak dalam waktu yang cukup lama, selain menyebabkan iritasi hal ini juga dapat menyembabkan kelembapan pada area yang memakai popok sehingga kulit anak menjadi merah.
3. Jerawat Bayi (Baby Acne)
Mayoritas bayi mengalami jerawat bayi pada minggu pertama atau kedua kehidupannya ditandai dengan munculnya bitnik-bintik merah kecil diwajah, orang tua tidak disarankan untuk memencet atau menggosok jerawat bayi karena biasanya akan hilang dengan sendirinya meskipun tanpa adanya perawatan
4. Dermatitis Seboroik (Cradle Cap)
Cradle crap merupakan masalah kulit bayi yang ditandai dengan munculnya kerak bersisik putih pada kepala bayi. Cradle crap disebabkan oleh peradangan yang terjadi karena eksim seboroik dapat disebabkan oleh infeksi jamur Malassezia, dan adanya produksi minyak berlebih pada kulit kepala bayi.