Lihat ke Halaman Asli

Izzatul Yazidah

Matematika UIN Walisongo Semarang

Ilmu Statistika dalam Alquran

Diperbarui: 19 Juni 2022   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ilmu Statistika dalam Alquran

 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), statistika adalah data yang berupa angka yang dikumpulkan, ditabulasi, digolong-golongkan sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah atau gejala. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa statistika adalah kumpulan data yang kemudian diolah agar memberikan suatu kesimpulan.

Masih ingat ketika belajar statistika deskriptif tentang penyajian data. Terdapat macam-macam penyajian data, yaitu: tabel, grafik, dan diagram. Dari penyajian data yang ditampilkan kita bisa mengetahui mana data yang memililki nilai terbanyak dan yang memiliki nilai sedikit. Kemudian belajar mengenai ukuran pemusatan yaitu mean atau rata-rata, median atau nilai tengah, dan modus atau nilai yang paling sering muncul.

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa tujuan statistika adalah untuk menjelaskan data mengenai populasi yang diselidiki. Contohnya, menghitung rata-rata nilai ujian mateamtika.

Statistika juga belajar mengenai pengujian hipotesis, yang dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah tersebut bisa berupa pernyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan (komparasi) atau variabel mandiri (deskripsi). Contohnya, ada pengaruh antara motivasi belajar dengan hasil belajar (korelasi); peluang lahirnya bayi berjenis laki-laki = (0,5) (deskriptif).

Dalam Alquran, ilmu statistika ini telah dijelaskan. Sekarang, marilah kita menelusuri ayat-ayat Alquran yang membahas mengenai statitistika.

1. Alquran Surat al-Kahfi (18) ayat 49

"Dan diletakkanlah Kitab (catatan amal), lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, "Betapa celaka kami, Kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya," dan mereka dapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang jua pun."

Ayat tersebut menerangkan bahwa semua kebaikan dan keburukan yang dikerjakan oleh setiap manusia akan dicatat, tidak tertinggal sedikitpun. Semua catatan atau data yang terkumpul akan menentukan sesorang masuk ke surga atau neraka. Pada ayat tersebut terdapat modus (nilai yang sering muncul) dengan modusnya yaitu kebaikan atau keburukan.

Seseorang yang memiliki catatan kebaikan yang lebih banyak, maka akan Allah masukkan ke dalam surga. Sebaliknya, seseorang yang memiliki catatan keburukan yang lebih banyak, maka Allah akan masukkan ke dalam neraka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline