Lihat ke Halaman Asli

Izzati Dzilli Qurani

Mahasiswa 23107030100 UIN Sunan Kalijaga

Bank Sampah Surolaras: Emaskan Sampahmu!

Diperbarui: 2 Juni 2024   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Di tengah perkembangan Kota Yogyakarta yang luar biasa besar, masalah sampah  menjadi masalah yang genting dan harus segera ada penanganan. Berdasarkan data yang dipaparkan hingga beberapa tahun terakhir, Kota Yogyakarta menyumbang sampah setikar 800 hingga 1.200 ton per harinya. 

Angka itu berubah-ubah dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti populasi, musim, aktivitas ekonomi, dan juga tingkat kesadaran masyarakat akan sampah yang semakin menumpuk tersebut. Tingginya jumlah sampah yang dihasilkan warga Jogja ini perlu harus diimbangi dengan aksi nyata penanganannya.

Sudah banyak masyarakat yang aware dengan keadaan sampah di Yogyakarta ini yang semakin meresahkan. Banyak masyarakat yang membentuk komunitas dan membuat program kerja yang akan berpengaruh pada kondisi sampah di kota ini. Contohnya ada komunitas yang menjunjung 'Zero Waste' sebutan ini berarti hidup tanpa menghasilkan sampah atau meminimalisir sampah yang dihasilkan. 

Seperti membawa tas yang bisa dipakai berulang kali untuk belanja, menggunakan tumbler untuk membawa air minum, membawa tempat makan saat memesan makanan take away, tidak menggunakan sedotan, dan lain sebagainya.

Ada juga yang membuat komunitas pengolahan ulang sampah. Jadi, sampah yang terkumpul tidak langsung dibuang di tempat pembuangan akhir sampah. Namun, dibersihkan dan dikumpulkan untuk dibuat suatu kerajinan atau barang yang berguna. 

Contohnya Bank Sampah Surolaras ini. Bank sampah Surolaras ini merupakan contoh inisiatif masyarakat lokal yang berhasil mengelola sampah dengan baik sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

Saat ini, Bank Sampah Surolaras beranggota 14 orang yang diketuai oleh Bu Ida Ariastuti. Bu Ida memiliki hobi mengolah sampah menjadi suatu benda yang dapat digunakan. Setelah menyulap sampah menjadi benda yang menarik, Bu Ida dan teman komunitas menjualnya ke daerah luar. Bank Sampah Surolaras ini ber alamat di Jl. Suronatan, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Berawal dari keresahan warga terhadap sampah yang kian menumpuk dan berujung dibuang. Masalah ini tak akan kunjung membaik jika mereka tidak mengambil tindakan tegas. Akhirnya lahirlah Bank Sampah Surolaras pada tanggal 7 Januari 2012. Pada masa awal buka, hanya ada empat orang yang menabung di sana. Namun seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang menabung di Bank Sampah Surolaras ini. Tak hanya warga Suronatan, banyak siswa SMA Muhammadiyah Mualimmat yang juga sering menabung di sini. Selain mengurangi barang yang sudah tak terpakai, mereka juga mendapat uang.

Dokumen Pribadi

Sistemnya adalah nasabah memberikan sampah bersih yang mereka punya di Kantor Bank Sampah Surolaras dan diberi harga. Total uang yang di dapat dimasukkan di tabungan nasabah. Suatu saat nasabah ingin mengambil uangnya, tinggal datang ke kantor Bank Sampah Surolaras dan menarik uang yang mereka punya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline