Lihat ke Halaman Asli

Alogaritma Pencarian Terbaik dengan Memanfaatkan Ruang Keadaan dalam Kecerdasan Buatan

Diperbarui: 29 April 2024   10:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pri

Di ranah Kecerdasan Buatan (AI), rintangan signifikan terletak pada pembuatan algoritma pencarian yang efektif untuk menemukan solusi optimal dalam berbagai skenario. Elemen penting dalam menyusun algoritma pencarian yang efektif adalah memiliki pemahaman mendalam tentang konsep ruang keadaan. Ruang keadaan berfungsi sebagai penggambaran semua keadaan potensial yang mungkin ditemui suatu sistem dalam kerangka masalah tertentu.

Konsep Ruang Keadaan dalam Algoritma Pencarian: 

Ruang keadaan mencakup semua keadaan yang layak yang dapat dihadapi sistem saat menjalankan tugas atau menyelesaikan masalah. Dalam domain algoritma pencarian, ruang keadaan biasanya digambarkan sebagai grafik atau struktur data alternatif, di mana setiap simpul menandakan keadaan yang berbeda dan setiap tepi melambangkan transisi antara keadaan tersebut.

Misalnya, pertimbangkan tantangan menentukan rute terpendek di peta kota. Dalam skenario ini, ruang keadaan akan mencakup setiap simpul (misalnya, persimpangan jalan) dan setiap tepi yang menghubungkan simpul tersebut (misalnya, jalur antara persimpangan). Tujuan utama dari algoritma pencarian adalah untuk mengidentifikasi rute terpendek dari titik awal ke titik akhir dalam ranah negara ini.

Contoh Aplikasi: 

Mari kita jelajahi contoh langsung yang menampilkan penerapan konsep ruang keadaan dalam pencarian jalur terpendek melalui pemanfaatan algoritma A*.

Algoritma A* adalah algoritma pencarian yang digunakan untuk menemukan jalur terpendek dari satu titik ke titik lain dalam ruang keadaan. Ini sering digunakan dalam berbagai aplikasi kecerdasan buatan seperti navigasi jalan, perencanaan rute, dan permainan video.

Cara kerja algoritma A* adalah dengan mengeksplorasi ruang keadaan dengan mempertimbangkan biaya langkah-langkah yang telah ditempuh dari titik awal (disebut g) dan estimasi biaya dari setiap simpul ke titik tujuan (disebut h). Algoritma A* kemudian memilih simpul dengan jumlah biaya (f = g + h) yang terkecil untuk dieksplorasi selanjutnya. Ini berarti algoritma A* cenderung lebih memilih untuk mengeksplorasi jalur yang memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mencapai tujuan dengan biaya yang lebih rendah.

Dengan pendekatan ini, algoritma A* dapat menemukan jalur terpendek dengan kompleksitas waktu yang lebih rendah daripada pencarian eksplisit dalam ruang keadaan. Itulah sebabnya algoritma ini sangat populer dan digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi kecerdasan buatan.

Kami memiliki peta kota yang berisi banyak persimpangan yang dihubungkan oleh jalan. Setiap persimpangan berfungsi sebagai simpul dalam ruang keadaan, dan setiap jalur berfungsi sebagai tepi yang menghubungkan simpul tersebut. Tujuan utamanya adalah untuk menentukan rute terpendek dari titik awal (A) ke titik tujuan (B).

dok. pri

Dengan memanfaatkan konsep ruang keadaan, algoritma A* dapat melakukan pencarian yang mahir dengan memperhitungkan biaya yang diproyeksikan dari node saat ini ke titik akhir (disebut sebagai heuristik), di samping biaya yang sudah ditanggung untuk mencapai node itu. Dengan memanfaatkan wawasan ini, algoritma A* dapat menavigasi melalui ruang status lebih efektif dibandingkan dengan pencarian tanpa informasi tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline