Lihat ke Halaman Asli

Belajar Antarbangsa

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Travel Abroad, Study Abroad and Life Abroad. Tiga hal tersebut adalah hal yang saya impikan sejak dulu. Saya sangat antusias dengan perbedaan budaya dan habbit manusia disegala penjuru dunia. Alhamdulillah, dua dari tiga hal yang saya impikan terwujud. Saya sudah travel abroad walaupun ke negara-negara tetangga aja. Dan kedua, study abroad. Saat ini saya kuliah di Internasional Islamic University of Malaysia, di Kuala Lumpur. Niatnya mau ke negara ratu Elizabeth sana tapi banyak faktor yang tidak memungkinkan. Yaudah, yang penting cari kampus yang suasana internasionalnya ada.

And here I am. Malaysia. Kampus bernuansa internasional dengan medium belajarnya menggunakan bahasa Inggris. Mula belajar di kelas, saya pusing tujuh keliling. Dosen disini dari berbagai macam latar belakang. Dari tiga subjects yang saya ambil, ada tiga pula dosen berbeda. Beliau-beliau ada yang dari Malaysia, Pakistan dan Ghana. Mereka memberi kuliah dengan bahasa Inggris dengan aksen yang berbeda-beda. Saya yang biasa mendengar American or British accent masih suka "nganga" mendengarkan dosen menjelaskan materi kuliah. Tapi Alhamdulillah minggu kedua, ketiga dan selanjutnya saya sudah mulai terbiasa sehingga no more "nganga" lagi. Hohohohoho..

Selain masalah accent dosen, kemungkinan masalah komunikasi dengan teman sekelompok juga bisa terjadi. Jadi, ada beberapa assignment yang harus dikerjakan berkelompok, which means memungkinlan saya untuk se-group dengan classmate dari berbagai macam negara. Sebagai contoh, dalam subject Econometric, saya se-group dengan 3 group-mates yaitu student local from Malaysia, Algeria dan Pakistan. Saya pikir yah kerja kelompok biasa saja. Ternyata.. Perbedaan cara pandang dan kebiasaan belajar juga bisa jadi masalah. Belum lagi cara menyampaikan pendapat. Kebetulan di group saya, mate from Algeria yang sedikit agak berbeda dari kita member group yang lain. Cuma rasanya saya nggak enak kalau ngebahasnya, hohohoho..  Yang jelas, sebenarnya semua hanya perlu komunikasi dan keterbukaan agar segala prosesnya berjalan lancar. Jangan takut untuk mengemukakan pendapat atau menyampaikan kritik dan saran. Dan ingat, dengan cara yang baik dan jangan ngotot. The last but not least adalah jangan sok tahu, kalau gak tahu bilang aja jangan gengsi dan jadi sok tahu.

Di luar itu, belajar dengan lingkungan antarbangsa adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Kita bertemu orang dari berbagai negara, berteman, bertukar cerita dengan mereka, tahu lebih banyak mengenai negara mereka dan dapat lebih memahami perbedaan yang ada. Benar-benar dunia terlalu luas untuk kita hanya berdiri di tempat. Ayo, Study abroad! :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline