Hubungan Pendidikan Islam Dalam Bimbingan dan Konseling
Pendidikan merupakan sebuah sistem. Sebagai sistem, aktivitas pendidikan terbangun dalam beberapa komponen, yaitu pendidik, peserta didik, tujuan pendidikan, alat pendidikan, dan lingkungan pendidikan. Semua komponen yang membangun sistem pendidikan, saling berhubungan, saling tergantung, dan saling menentukan satu sama lain. Setiap komponen memiliki fungsi masing-masing dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Aktivitas pendidikan akan terselenggara dengan baik apabila didukung oleh komponen-komponen dimaksud.
Telah kita ketahui bahwa pendidikan merupakan hal penting dalam rangkaian kehidupan manusia. Pendidikan merupakan usaha membina dan mengembangkan kepribadian manusia baik dibagian rohani atau dibagian jasmani. Beberapa ahli mengartikan pendidikan itu adalah suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam mendewasakan melalui pengajaran dan latihan. Dalam konsep pendidikan diatas dapat dilihat dari prespektif Islam bahwa pendidikan islam merupakan segala komponen dan unsur dalam pendidikan bergerak ke arah yang sama untuk mewujudkan tujuan pendidikan Islam yaitu insan kamil. Hal ini diperkuat dengan muculnya para ilmuan islam pada masa Dinasti Abasiah dengan melahirkan karya - karya yang mendunia hingga saat ini yang berlandaskan Al -Qur'an dan As - Sunah.
Sebagai seorang muslim diharapkan selalu berpegang teguh pada nilai-nilai islam di setiap pengaplikasiannya dalam melakukan proses pendidikan baik formal maupun informal. Pendidikan islam memiliki tujuan bukan hanya untuk memahami ajaran Islam, namun untuk mengamalkan ajaran-ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mencapai tujuan dari pendidikan islam perlu dukungan dari berbagai pihak dilingkungan sekolah salah satunya yaitu guru bimbingan dan konsling untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi pendidikan peserta didik dengan nilai -- nilai Islami. Bimbingan dan konseling Islam merupakan suatu usaha yang dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi dan memecahkan masalah yang dialami peserta didik agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat berdasarkan ajaran Islam. Seperti dalam surat Al -- Syams yang berbunyi "Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya (8). Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu (9). Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (10). (Q.S. al-Syams: 8-10)"
Berdasarkan pendapat ahli jiwa, bahwa yang mengendalikan tindakan seseorang adalah kepribadiannya. Kepribadian terbentuk dari pengalaman-pengalaman yang telah dilaluinya. Untuk itulah perlu adanya bimbingan dan pengajaran serta penanaman nilai-nilai agama Islam dan pembiasaan-pembiasaan yang baik sejak lahir. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat membentuk kepribadian manusia yang berakhlak karimah yang sesuai dengan ajaran agama.
Dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan perlu adanya dukungan dan peranan ilmu -- ilmu islam untuk mencapai tujuan dari sebuah pendidikan yang baik dengan dukungan dari pembentukan perilaku peserta didik yang dilakukan dengan guru bimbingan dan konseling yang tak luput dari penanaman nilai -- nilai islam di dalamnya. Kita sebagai umat muslim harus menerapkan ilmu -- ilmu islam dalam berbagai aspek kehidupan terutama dalam dunia pendidikan.
Disusun oleh Lanina Mahanani, Raini Retno Wulansari, Izzah Rahmi Arifah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H