Autisme adalah adanya gangguan atau abnormalitas perkembangan pada interaksi sosial dan komunikasi serta ditandai dengan terbatasnya ketertarikan dan aktifitas. Munculnya gangguan ini sangat tergantung pada tahap perkembangan manusia yang sampai saat ini ilmuanpun belum pasti mengetahui penyebabnya.
Penyebab yang kini baru diyakini adalah adanya gangguan sistem saraf(neurobiologis), dan biasanya juga ditandai dari bayi yang lahir prematur, bayi yang lahir dari kehamilan usia tua, mengkonsumsi obat ketika hamil, dan kekurangan atau kelebihan asam folat.
Retardasi mental merupakan fungsi intelektual umum dibawah normal yang disertai adanya keterbatasan pada fungsi adaptif atau lebih, yaitu komunikasi, menolong diri sendiri, ketrampilan sosial, mengarahkan diri, ketrampilan akademik, bekerja, menggunakan waktu luang, kesehatan dan keamanan. Keterbatasan ini juga timbul sebelum umur 18 tahun dan memiliki beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya retardasi mental, yaitu :
- Faktor genetik akibat kelainan kromosom
- Faktor prenatal, perawatan prakelahiran yang buruk dapat juga mengakibatkan resiko penyakit ini pada bayi, seperti contohnya mengonsumsi alkohol ketika hamil
- Faktor natal, yaitu proses kelahiran yang lain, misalnya kelainan bentuk jalan lahir serta kecelakaan pada waktu lahir.
- Faktor pascanatal, biasanya akibat infeksi(meningitis, ensafalitis) dan infeksi yang terjadi pada otak faktor sosial budaya
Retardasi mental memiliki beberapa gejala diantaranya adalah terlambatnya motoris halus dan kasar, gagal melewati tahapan utama, gerak tubuh tidak normal,adanya gangguan kognitif, lingkar kepala diatas atau dibawah normal, dan keterlambatan dalam menangkap dan mengungapkan bahasa.
Anak autisme sebaiknya diajarkan dengan membiasakan konsisten dengan jadwal pembelajaran baik di rumah ataupun di sekolah,dilatih berkomunikasi dengan baik, dilatih untuk memvisualkan ide atau pikiran mereka, dan memotivasi dengan tidak mengejeknya. Dan anak retardasi mental dapat juga diajarkan dengan :
- Terlebih dahulu guru mengetahui kemampuan, karakteristik, dan hambatan belajar
- Mengenal pribadi, sumber dan desain pembelajaran dengan menyesuaikan dengan kebutuhan
- Tidak menjerumuskan tujuan atau strategi belajar
- Adanya interaksi antara guru, siswa yang bersangkutan, serta lingkungan
- Praktek pembelajaran atau materi tertentu dan menerapkannya dalam kehidupan
- Guru menanya dan mendekati saat mengalami kesulitan, memberi penjelasan ulang, memotivasi, dan memberi waktu khusus untuk anak tersebut.
Janganlah mudah meremehkan seseorang, karena tidak akan ada yang tahu derajat seseorang dihadapan tuhannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H