Lihat ke Halaman Asli

Kepercayaan Rakyat terhadap Tradisi Dekahan di Desa Sungelebak, Karanggeneng, Lamongan

Diperbarui: 8 Agustus 2022   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Asal mula Dekahan

Ritual sedekah bumi yang sudah menjadi rutinitas bagi masyarakat jawa merupakan salah satu kepercayaan dan sebagai simbol penghormatan manusia terhadap tanah yang menjadi sumber kehidupan.  tradisi Dekahan itu sendiri ada sebagai wujud pelestarian tradisi dari para leluhur. Tradisi merupakan segala sesuatu seperti adat, kepercayaan, kebiasaan, ajaran agama dan lain sebagainya yang turun temurun. 

Tradisi Dekahan bersifat turun temurun sejak nenek moyang, dan pada umumnya memiliki aturan yang terikat dengan adat istiadat masyarakat pendukungnya sehingga upacara tersebut disebut sebagai sebuah tradisi yang tidak boleh ditinggalkan. Pelaksanaan tradisi bagi masyarakat Jawa juga tidak terlepas dari hal-hal yang berkaitan dengan kepercayaan dan mitos-mitos yang berkembang. 

Dalam masyarakat yang mempunyai cara berfikir sederhana, kekuatan diluar kemampuan manusia dapat diartikan sebagi kekuatan roh nenek moyang pendiri desa (dhanyang), roh leluhur yang dianggap masih memberikan perlindungan kepada keturunannya. 

Sama halnya dengan tradisi Dekahan yang juga menyelipkan banyak mitos didalamnya, seperti jika tidak dilakukan akan terdapat mala petaka dari dhanyang desa. Kecenderungan tradisi (etos) terlihat disini sementara pandangan dunia terlihat dari representasi dari figure-figure dalam ritual itu. Lebih dari itu, nilai-nilai dalam ritual itu dituangkan ke dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.  

Ritual Dekahan merupakan salah satu ritual yang masih dilaksanakan oleh masyarakat Jawa, salah satunya di Desa Sungelebak. Sungelebak merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan. Jarak dengan Ibu Kota Kecamatan terdekat adalah 7 km, dengan lama tempuh ke Ibu Kota Kecamatan terdekat adalah 15 menit. Sedangkan jarak ke Ibu Kota Kabupaten adalah 18 km, dengan lama tempuh ke Ibu Kota Kabupaten adalah 35 menit. secara geografis memiliki luas wilayah 275 hektar. 

Secara geografis wilayah Desa Sungelebak adalah agraris, sehingga sebagian hidupnya adalah mayoritas bekerja sebagai petani, tetapi ada juga yang bekerja sebagai pedagang dan wiraswasta. Desa sungelebak terletak di sekitar tambak, dan tempat penggilingan padi. 

Menurut kepercayaan masyarakat Desa Sungelebak, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, hal ini adalah sebagai simbol penghormatan manusia terhadap Tuhan. Sebagai salah satu bentuk rasa syukur terhadap Tuhan atas hasil panen yang telah diberikan. Ritual Dekahan ini dilakukan oleh masyarakat yang mayoritas agraris setelah menuai panen raya. 

Biasanya tradisi Dekahan ini dilakukan oleh orang-orang yang mata pencahariannya bercocok tanam, hal ini dilakukan karena orang-orang bersyukur selama mereka bercocok tanam tidak terjadi longsor dan banjir.

B. Tujan dilaksankannya Dekahan

Tujuan dari dilaksanakan upacara dekahan supaya keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat menyertai seluruh warga desa Sungelebak dan sekitarnya. Menurut kepercayaan orang Jawa upacara dekahan harus dilakukan dengan tujuan untuk "menyelameti" atau "menyedekahi" sawah yang dimiliki, agar hasil pertanian melimpah, maka bumi yang mereka tanami tersebut harus diselameti agar tidak ada gangguan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline