Lihat ke Halaman Asli

Izza Afkarina

Syukurilah setiap apapun yang kita miliki

Pendekatan Teologis dan Filosofis

Diperbarui: 6 Desember 2019   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak beberapa pendekatan pada studi islam ini, diantaranya yaitu pendekatan teologis dan pendekatan filosofis yang akan saya singgung pada kesempatan kali ini.

1. Pendekatan Teologis

     Pendekatan teologis merupakan pendekatan yang subjektif dan normatif tehadap agama. Pada umumnya, pendekatan ini di lakukan dari dan oleh para penganut agama yang dalam usahanya untuk menyelidiki agama yang lain. Secara harfiah (asli), pendekatan teologis yang normatif dalam memahami agama dapat diartikan sebagai upaya memahami agama dengan menggunakan ilmu ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empiris dari suatu keagamaan itu dianggap sebagai yang paling benar daripada yang lainnya.

      Di masa sekarang ini, terjadi sebuah perbedaan dalam bentuk formal teologis antara berbagai madzhab dan aliran-aliran teologis keagamaan. Namun, pluralitas dalam perbedaan tersebut seharusnya tidak membawa mereka pada sikap yang saling bermusuhan dan saling menonjolkan pada segi-segi perbedaan secara arogan, tetapi sebaliknya yaitu harus mencari titik persamaan agar mencapai subtansi dan misi agama yang paling benar dan suci. Salah satunya yaitu dengan cara mewujudkan rasa keadilan, kedamaian, kemanusiaan, kebersamaan, saling tolong menolong, dan lain-lain. Jika semua itu dapat dirasakan, maka fungsi agama bagi kehidupan manusia akan segera dapat dirasakan juga.

2. Pendekatan Filosofis

     Pengertian filsafat adalah berpikir secara mendalam, sistematik, dan universal dalam mencari kebenaran, inti, hikmah atau hakikat mengenai segala sesuatu yang ada. Filsafat ini mencari sesuatu yang mendasar, inti, dan asas yang terdapat dibalik sesuatu yang bersifat lahiriyah.

      Sehingga dengan menggunkan pendekatan filosofis ini seseorang akan dapat Memberi makna terhadap sesuatu yang dijumpainya, juga dapat mengambil hikmah dan ajaran yang terkandung di dalamnya. Melalui pendekatan filosofis ini, seseorang tidak akan lagi terjebak pengalaman agama yang betsifat formalistik, yakni mengamalkan agama dengan susah payah tetapi tidak memiliki makna apa-apa, tidak ada artinya.

      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline