Lihat ke Halaman Asli

Izza Afkarina

Syukurilah setiap apapun yang kita miliki

Pengertian Pendekatan Filologi, Hermeneutik, dan Wacana

Diperbarui: 6 Desember 2019   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan pendekatan filologi, perkembangannya, unsur-unsur pendekatan tersebut, pendekatan hermeneutik, dan pendekatan wacana. 

1. Pendekatan Filologi

Filologi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu "philos" yang berarti cinta dan "logos" yang berarti huruf. Sedangkan secara etimologi filologi yaitu cinta kata-kata. Objek pada pendekatan filologi adalah teks, sedangkan sasaran kerjanya yaitu naskah. Teks merupakan suatu karangan yang tersimpan dalam suatu naskah, naskah merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan peninggalan tulisan-tulisan masa lampau.

Tujuan khusus pada pendekatan ini adalah mengungkapkan bentuk mula teks yang tersimpan dalam peninggalan masa lampau, menyajikan sebuah teks dalam bentuk yang terbaca oleh semua masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan filologi ini adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa dalam sumber-sumber sejarah yang di tulis.

2. Pendekatan Hermeneutik

Kata hermeutik ini berasal dari bahasa Yunani "hermeneuien" yang berarti mengartikan, menafsirkan, dan menerjemahkan. Munculnya pendekatan hermeneutik bertujuan untuk menunjukkan ajaran tentang aturan-aturan yang harus diikuti dalam menafsirkan sebuah teks masa lampau, khususnya teks kitab suci dan teks-teks klasik (yunani & romawi).

Pendekatan hermeneutik dibutuhkan karena teks merupakan simbol yang akan mengandung makna ketika dibaca oleh pembaca, pada saat itu pembaca disudutkan pada 2 kondisi yang bersamaan yaitu akrab/ kenal (familiar) dan asing pada teks tersebut. 

Dalam perkembangannya sampai saat ini pendekatan hermeneutik minimal mempunyai 3 pengertian yaitu:

1. Sebagai peralihan dari suatu yang relatif abstrak (misalnya ide pemikiran) kedalam bentuk ungkapan-ungkapan  yang konkret (misalnya dalam bentuk bahasa). 

2. Usaha memindahkan dari suatu bahasa yang maknanya masih samar kedalam bahasa yang dapat difahami oleh pembaca.

3. Memindahkan suatu ungkapan yang kurang jelas untuk diubah menjadi bentuk angka yang lebih jelas lagi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline