Secara etimologi, epistemologi berasal dari bahasa yunani yaitu kata episteme dan logos. Episteme sendiri artinya pengetahuan, sedangkan logos artinya ilmu. Jadi, epistemologi adalah teori atau ilmu tentang pengetahuan. Epistemologi ini juga merupakan cabang filsafat yang menyelidiki asal-muasal, metode-metode, dan ilmu pengetahuan.
Epistemologi ini mempunyai tiga keterkaitan yaitu filsafat sebagai ilmu yang berusaha untuk mencari hakekat dan kebenaran pada pengetahuan, sebagai metode yang bertujuan untuk mengantarkan manusia agar memperoleh pengetahuan, sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk memperoleh realitas pada kenenaran pengetahuan.
Dalam prespektif barat epistemologi dikenal dengan tiga aliran yaitu aliran empirisme yaitu berdasarkan pada alam, yang sesuai dengan penyelidikan ilmiah secara empiris.
Baca juga : Pembinaan Akhlak untuk Remaja Dalam Pendidikan Agama Islam
Kedua, aliran rasionalisme yaitu aliran ini menganggap aliran empirisme lemah karena alat indera mempunyai kemampuan yang terbatas.
Ketiga, aliran positivisme menganggap bahwa penginderaan itu harus dipertimbangkan oleh akal, sehingga akan terbentuk suatu pengetahuan.
Epistemologi dalam prespektif barat tersebut sudah jelas bahwa pengetahuan itu berpusat pada dua hal, yaitu indera dan rasio atau akal. Dalam hal ini sudah menunjukkan bahwa pusat dari epistemologi yaitu dari manusia itu sendiri.
Tetapi dalam islam, epistemologi tidaklah berpusat pada manusia, melainkan berpusat kepada Allah, dalam artian Allah adalah sebagai sumber pengetahuan dan sumber segala kebenaran. Namun, bukan berarti kedudukan manusia tidak penting, melainkan manusia yaitu sebagai pelaku pencari pengetahuan.
Baca juga : Epistemologi Pemimpin dan Kepimpinan dalam Pemerintahan
Berikut ini adalah tiga model berpikir yang umum dipakai dalam kajian islam, yaitu:
A. Epistemologi Bayani