Lihat ke Halaman Asli

Izza Ainul Yaqin

Mahasiswa 23107030066 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Euforia Ramadhan: Belanja Bareng Yatim Dhuafa

Diperbarui: 9 April 2024   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakmall.com

BULAN RAMADHAN

Bulan Ramadhan, sebuah periode yang suci dalam ajaran agama Islam, di mana umat Muslim melaksanakan salah satu dari lima rukun islam yaitu puasa dari fajar hingga matahari terbenam. Selain sebagai waktu untuk melaksanakan ibadah puasa, bulan Ramadhan dianggap sebagai kesempatan emas untuk meningkatkan kebaikan, saling berbagi, dan memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT. 

Selama bulan suci Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia menyaksikan momen-momen yang sangat bermakna dalam praktik keagamaan mereka. Puasa dari fajar hingga matahari terbenam menjadi rutinitas yang tak terpisahkan dari ibadah mereka, menciptakan atmosfer kekhidmatan dan kesucian yang memenuhi setiap detik. Namun, Ramadhan bukan hanya soal menahan diri dari makanan dan minuman; itu adalah kesempatan untuk menyucikan jiwa, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan memperdalam spiritualitas. Umat Muslim memanfaatkan waktu ini untuk merenungkan nilai-nilai kebaikan, keadilan, dan kasih sayang, berusaha meningkatkan kualitas diri, mengendalikan dorongan negatif, dan memperdalam pemahaman agama melalui membaca Al-Quran, berdzikir, dan melakukan amal kebajikan. Ramadhan juga menjadi panggung untuk mempererat tali persaudaraan di antara sesama Muslim, di mana dalam semangat kerjasama dan kebersamaan, mereka berkumpul untuk berbuka puasa bersama, berbagi makanan, dan memberikan dukungan moral, menciptakan ikatan emosional yang kuat di antara mereka.

Pada bulan suci ini, umat Islam juga dianjurkan untuk memperdalam empati mereka terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Melalui berbagi dengan sesama, baik dalam bentuk sedekah, zakat, atau bantuan sosial lainnya, mereka menunjukkan kepedulian mereka terhadap orang-orang yang membutuhkan. Hal ini menciptakan lingkungan yang penuh kasih dan perhatian, di mana setiap individu merasa dihargai dan didukung. Tapi, di atas segala kebaikan yang dilakukan sepanjang Ramadhan, tujuan utama umat Muslim adalah mendapatkan pengampunan dan keberkahan dari Allah SWT. Dengan menjalankan ibadah dengan tulus dan ikhlas, umat Islam berharap untuk memperoleh pahala yang besar, membersihkan jiwa mereka dari dosa, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. 

Kegiatan BBYD 2024 | Dokumentasi Pribadi

BERBAGI TERHADAP SESAMA 

Oleh karena itu, bulan Ramadhan bukan hanya sekadar periode puasa fisik, tetapi juga merupakan perjalanan spiritual yang mendalam bagi umat Islam. Di setiap langkahnya, mereka berusaha untuk meningkatkan kebaikan, mencari keridhaan Allah SWT, dan menyebarkan cinta serta kedamaian kepada sesama manusia. Berbagi juga dipandang sebagai cara untuk membersihkan dan menyucikan jiwa, serta menjadi contoh baik bagi orang lain, yang dapat mendorong penyebaran kebaikan dan mendatangkan doa serta keberkahan dari Allah SWT. Dengan demikian, berbagi selama bulan Ramadhan bukan hanya sebagai tindakan kebaikan semata, tetapi juga sebagai bagian integral dari ibadah dan spiritualitas Islam, memberikan banyak keutamaan dan manfaat baik di dunia maupun di akhirat bagi umat Muslim yang melaksanakannya dengan ikhlas dan kasih sayang yang tulus.

Rasulullah bersabda : “Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai: (1) umurnya di manakah ia habiskan, (2) ilmunya di manakah ia amalkan, (3) hartanya bagaimana ia peroleh dan di mana ia keluarkan dan (4) mengenai tubuhnya di manakah usangnya.” (HR. Tirmidzi).

Dalam harta yang dititipkan oleh Allah pada kita, terdapat hak-hak orang lain di dalamnya. Allah berfirman : “Bahwa dalam setiap harta terdapat hak orang lain (orang yang meminta-minta dan orang yang tidak meminta-minta).” (QS. Adz-Dzaariyat : 19). 

Oleh karena itu, merupakan tanggung jawab moral bagi setiap Muslim untuk menjaga kebersihan harta mereka dengan memastikan bahwa hak-hak orang lain terpenuhi. Kita diperintahkan untuk memperlakukan harta kita dengan penuh keadilan dan integritas, menyadari bahwa setiap aset yang kita miliki memiliki konsekuensi moral yang menyertainya. Kita kembali diingatkan bahwa Allah SWT akan mempertanyakan bagaimana kita memperoleh, menggunakan, dan membagikan harta kita, dan akan meminta pertanggungjawaban atas setiap tindakan kita dalam hal ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari segala bentuk penyalahgunaan, penipuan, atau pelanggaran terhadap hak-hak orang lain dalam hal harta benda, karena hal tersebut dapat berdampak negatif tidak hanya dalam kehidupan dunia, tetapi juga dalam kehidupan akhirat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline