Lihat ke Halaman Asli

Our Story Begins

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cinta.. Aku ingin selalu bersamamu, menjadi tua denganmu, dalam perjalanan panjang keluarga. Kita akan saling membina, saling membantu bicara, dan saling mengingatkan untuk selalu berjalan di arah yang benar menurutNya.

Cinta... Aku pun mulai berangan-angan tentang dirimu. Tentangmu yang berjiwa sederhana. Tentangmu yang selalu mengajakku bercerita. Tentangmu yang rajin mengingatkanku untuk bangun pagi. Tentangmu yang mau berjuang bersamaku. Melalui waktu-waktu sulit bersama. Sehari-harinya.

###

“Farida..”, kudengar seseorang memanggilku dari seberang jalan.

“Eh, Mas Rizky...Mau kemana Mas?”

“Mau follow up pasien, Far, kamu udah?”

“Udah Mas, kebetulan cuma tiga pasien aja tadi.. Jadi cepat. Mas Rizky berapa pasien?”, tanyaku sambil menyeberang jalan, menuju ke arahnya.

“Wah, aku banyak nih Far. Sepuluh pasien..”

“Sepuluh Mas? Banyak banget? Subhanallah.. semangat Mas Rizky..”, aku tidak berani menatapnya. Rona mukaku pasti akan kelihatan bersemu malu kalau sampai bertatapan dengan muka teduhnya. Teduh, teduh sekali. Ada sesuatu yang dia miliki, yang membuatku semakin segan dan menghormatinya.

“Iya Far, makasih yaa.. Kamu habis belanja apa Far? Cokelat lagi yaa?”, tanyanya ramah.

“Eh,uh, iya Mas.. Hehe.. Lagi stress ini Mas belum buat refleksi kasus buat besok..”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline