Lihat ke Halaman Asli

Izmya HasnaNabilah

— Mahasiswi Komunikasi SV IPB

Pempek, Bisnis Kuliner yang Menjanjikan

Diperbarui: 6 Maret 2020   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedai Pempek "Bu Ota", salah satu UMKM yang berada di Citeureup.

Citeureup, Bogor (24/02/2020) - Makanan khas Palembang ini tak hanya popular bagi warga Palembang saja, tapi menjadi salah satu maknan yang populer di Indonesia. Tak heran banyak pedagang pempek tersebar di wilayah Nusantara dan menjadi sebuah peluang usaha yang signifikan. Termasuk salah satunya usaha pempek Bu Ota.

Pempek Bu Ota merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah yang bergerak di bidang Kuliner dengan nama "Kedai Pempek dan Tekwan Bu Ota", yang menjual berbagai macam hasil olahan berbahan dasar ikan laut. Lokasi pembuatan serta penjualan hasil olahan tersebut berada di Karanggan, Desa Puspasari, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.

Sebelumnya Ibu Ota dan suaminya menjalankan bisnis dalam bidang kontraktor, namun dalam hitungan bisnis lebih besar modal daripada penghasilan , oleh karena itu Ibu Ota dan suaminya memilih Bisnis di bidang kuliner.

Alasan Ibu Ota mengambil keputusan untuk menjalankan bisnis menjual Pempek, karena Ibu Ota dan suaminya berasal dari keturunan asli orang Palembang, dan keluarga besar Ibu Ota sebagian besar juga menjalankan bisnis di bidang kuliner, bisnis kuliner lebih menjanjikan dibanding menjadi kontraktor.

Dari yang awalnya hanya membuat pempek, tekwan, kerupuk tulang ikan keil-kecilan hingga sekarang menjadi penjual partai besar, Ibu Ota berani mengambil langkah untuk menjalankan bisnisnya karena banyak keluarganya beranggapan bahwa olahan pempek Ibu Ota enak. Dari situlah Ibu Ota dan Suaminya menekuni bisnis dalam membuat pempek, tekwan, dan kerupuk tulang ikan.

Penjualan pempek Ibu Ota dalam 1 bulan dapat menghabiskan 100kg ikan laut yang sudah digiling, dari 100kg ikan yang sudah digiling dapat menghasilkan 6000pcs pempek yang siap untuk dipasarkan.

Dalam 1pcs untuk semua jenis pempek dibandrol dengan harga yang relatife ekonomis yaitu Rp. 3.500,00 sehingga dalam satu bulan penghasilan kotor Ibu Ota dapat mencapai Rp. 21.000.000,00. Jenis pempek yang dijual oleh Ibu Ota yaitu, Pempek Kapal Selam, lenjer, Pempek Adaan, Pempek Pistel, Pempek Kulit, Pempek Keriting, dan Pempek panggang.

Alasan lain Ibu Ota mengambil keputusan untuk berbisnis juga adalah beliau suka memakan ikan karena bagi Ibu Ota ikan memiliki arti penting bagi kesehatan dan ikan sebagai makanan yang rendah kalori serta memiliki kandungan protein dan omega 3 yang tinggi, sehingga ikan menjadi makanan yang sangat baik untuk dikomsumsi setiap hari.

Ibu Ota kemudian bergabung ke komunitas UMKM Citeureup dan mendapatkan pembinaan UMKM dari situ Ibu Ota banyak dikenal oleh Kepala Dinas Pangan dan Pertanian dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan. Karena produk yang dibuat oleh Ibu Ota sangat enak dan menarik sehingga Ibu Ota selalu di cari untuk mengikuti beberapa pelatihan, beliau mendapatkan sertifikat dari BNSP (Badan Nasional Sertifikat Profesi) untuk membuka profesi sebagai pengajar dari kegiatan memasak. Selain sertifikat profesi, Ibu Ota sudah memiliki sertifikat halal dari MUI dan terdaftar dengan Sertifikat Halal.

Pempek Bu Ota telah berdiri sejak 2017 dan bisnisnya tidak hanya dikelola oleh beliau seorang, tetapi Ibu Ota mejalankan bisnis dengan suaminya dan, memiliki tiga karyawan untuk melakukan produksi pempek, tekwan, dan kerupuk tulang ikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline