Lihat ke Halaman Asli

Hari Besar yang Terlupakan

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mungkin buat sebagian orang,hari2 besar yang tidak termasuk dalam TANGGAL MERAH kalender,tidak perlu dirayakan. Bahkan,tidak diingat sama sekali.  Tapi tahukah,kalau hari2 yang TERLUPAKAN itu seperti hari KESEHATAN indonesia maupun internasional,hari KARTINI,bahkan hari BUMI yang tepat jatuh pada hari ini merupakan tonggak dari keberhasilan berbagai fasilitas yang kita nikmati saat ini? hari2 besar yang terlupakan itu seakan2 hanya sebagai simbol bahwa "oh yaaa...kita punya hari kesehatan" atau "oia ya,ini hari kartini. oke.." selesai. Bukan begitu. Bukan juga dengan merayakannya secara besar-besaran,karena itu hanya akan membuang2 tenaga dan waktu.

Tapi kita bisa merayakannya tanpa mengurangi makna hari besar itu sendiri. Seperti,merenungkan apa yang HARUS kita lakukan pada hari itu,dan tentunya membuat aplikasinya. Contohnya untuk hari BUMI ini,kita tahu bahwa lapisan ozon diatas sana sudah semakin tipis. Kita tahu juga bahwa pemanasan global semakin luas dan luas. Yang harus kita lakukan adalah bukan merayakan dengan berbagai seminar,tapi membuat kegiatannya langsung. Menanam pohon,gerakan hemat listrik,air,dll.. itulah perayaan yang sebenarnya. Bagaimana kita bisa merubah lingkungan kalau yang kita lakukan hanya membuat teori dan teori..

saya punya pengalaman tentang kegiatan semacam ini. beberapa bulan yang lalu dikampus saya,kami membuat acara tanam seribu pohon. Letaknya tidak jauh dari kampus. Daerah pinggiran sungai Babura di Padang Bulan. Kegiatannya cukup berhasil karena ternyata masyarakat sangat antusias juga dengan kegiatan ini.  Karena mereka juga ternyata menyadari bahwa pentingnya kepedulian terhadap lingkungan saat ini sangat dibutuhkan..thx

saving ourself by saving environment,

happy EARTH DAY everybody ^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline