Lihat ke Halaman Asli

Analisa Saham KICI, "Good Company Bad Stock"

Diperbarui: 20 Desember 2017   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Profil Perusahaan

Kedaung Indah Can Tbk (KICI) adalah perusahaan peralatan dapur dari logam dan produk sejenis serta industri kaleng dan produk sejenis yang berdiri pada tanggal 11 Januari 1974. KICI melakukan IPO pada tanggal 28 Oktober 1993. Saat ini, KICI adalah salah satu produsen pot baja terbesar dengan produksi 40.000 pot dan wajan per hari yang di masukan pada pasar domestik dan internasional. Dengan lebih dari 200 barang dasar dan memproduksi sekitar 15.000.000 set per tahun, KICI memimpin pasar karena keragaman dan kualitas produknya.

Top-Down Approach

Analisis Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia di proyeksikan akan terus berkembang. Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia ini sebesar 5,1% untuk tahun 2018 atau sama dengan proyeksi bank Indonesia yaitu 5,1% sampai dengan 5,5%. Pertumbuhan ekonomi ini ditentukan oleh efektifirtas kebijakan pemerintah dalam memulihkan daya beli masyarakat dan menarik investasi langsung yang berdampak pada peningkatan lapangan kerja. Menurut bank dunia, perekonomian Indonesia masih mengalami penguatan pada kuartal III-2017 dan akan berlanjut terus hingga tahun depan. Hal ini dikarenakan dua faktor utama yaitu pemulihan konsumsi dan pertumbuhan investasi.

Analisis Industri

Pada semester I 2017 yang lalu, konsumsi di Indonesia sempat menurun dan daya beli masyarakat melemah. Akan tetapi, menjelang kuartal IV initerdapat indikasi pemulihan daya beli di masyarakat dengan naiknya tingkat konsumsi. Hal ini dikarenakan tingkat pengangguran yang menurun dari 5,6% pada Agustus 2016 menjadi 5,5% pada Agustus 2017. Selain itu, terjadi pula peningkatan pada konsumsi barang bukan makanan hingga 37%.

Selain itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yakin akan pertumbuhan inustri akan lebih baik pada tahun 2018. Beliau berpendapat bahwa "optimisme dunia usaha dan konsumen dapat menjadi peluang dan kesempatan dalam memacu pertumbuhan industri nasional". Beliau berpendapat bahwa konsumsi akan memacu pertumbuhan industri pada tahun 2018.

Selain itu, peneliti Indef Bhima Yudhistira Adhinegara juga menilai bahwa pertumbuhan impor barang konsumsi pada periode Januari-November 2017 sebesar 15,19% menjadi sinyal positif dari perbaikan konsumsi rumah tangga di Indonesia.

Analisis Mikro Perusahaan

Dalam sub sektor peralatan rumah tangga, terdapat 4 emiten yang masuk di dalamnya. Dari 4 emiten tersebut, 2 emiten adalah emiten yang memproduksi peralatan dapur, yang salah satunya adalah KICI. KICI merupakan perusahaan tertua yang ada di dalam sub sector ini dengan tanggal IPO pada 28 Oktober 1993. Karena pengalamanya di dalam pasar ini, membuat KICI menjadi emiten yang patut diperhitingkan dalam pasar ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline