KARAKTER CINTA BUMI MELALUI PROGRAM PEMBINAAN LINGKUNGAN SEHAT DI SEKOLAH
Karakter merupakan sesuatu yang ada pada diri sendiri yang dibentuk dalam lingkungan keluarga pada masa kecil, karakter juga bawaan individu sejak lahir. Menurut pendapat Thomas Lickona, pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti, dan menurut pendapat T. Ramli, pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik. Karakter yang baik dapat dibentuk melalui pendidikan karakter, salah satunya dapat melalui pendidikan karakter di sekolah. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkarakter dapat dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik. Salah satu karakter yang harus dibentuk sejak dini adalah karakter cinta bumi. Pembentukan karakter cinta bumi ini bisa diwujudkan melalui Program pembinaan lingkungan sehat. Program tersebut bertujuan untuk melatih peserta didik agar bisa mencintai lingkungannya sejak dini sehingga dapat memelihara keindahan lingkungan yang dimulai dari lingkungan rumah sampai lingkungan sekolah.
Pendidikan karakter yaitu upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak baik lahir maupun batin, ari sifat alami menuju kearah peradaban manusia yang baik lagi. Seperti anjuran orang tua yang diberikan pada anaknya agar duduk dengan baik, tidak berteriak-teriak, tidak usil, menghormati orang yang lebih tua, saling tolong menolong dengan sesama, bertanggung jawab dengan pekerjaan nya dan lain lain. Pendidikan karakter mengajarkan kepada manusia tentang tabiat, moral , tinhkah laku maupun kepribadian yang baik. . Yati (2016: 127), menyatakan bahwa para pakar tumbuh-kembang anak di seluruh dunia mengakui bahwa masa usia dini merupakan masa emas (the golden age) dan peletak dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Dalam kajian neurosains disebutkan bahwa setiap anak yang baru dilahirkan perkembangan sel saraf pada otak mencapai 25%, sampai usia 4 tahun mengalami perkembangan 50%, dan sampai usia 8 tahun mencapai 80%, selebihnya berkembang sampai usia 18 tahun (Mulyasa, 2012: 2). Oleh karenanya, masa-masa tersebut harus dimanfaatkan dan dioptimalkan sebaik-baiknya untuk penanaman nilai-nilai karakter anak.
Karakter cinta bumi pada anak yaitu sifat yang mencerminkan kepedulian, rasa sayang, dan tanggung jawab terhadap lingkungan bumi. Ini membantu kesadaran peserta didik akan pentingnya menjaga dan merawat bumi demi kelestarian dan kesejahteraan seluruh mahluk hidup, karakter cinta bumi memiliki beberapa aspek yaitu: 1). Kesadaran lingkungan: Peserta didik karakter cinta bumi ini akan mempunyai pemahaman yang mendalam tentang ekosistem. 2). Penguatan kepada alam: mereka akan belajar menghargai alam dan mahluk hidup disekitarnya dan berusaha untuk menjaga keindahan dan keseimbangan alam. 3). Konservasi: Peserta didik dengan karakter cinta bumi memberikan upaya pelestarian alam, seperti penanaman pohon, pelestarian habitat satwa liar, dan mendukung taman nasional. 4).Penggunaan Sumber Daya yang Bijak: Peserta didik diajak untuk menggunakan sumber daya alam secara bijak, termasuk air, energi, dan tanah. 5). Pengurangan Sampah:peserta didik memahami dampak negatif dari sampah, khususnya plastik, terhadap lingkungan dan berupaya mengurangi sampah serta mendukung daur ulang. 6). Pendekatan Berkelanjutan: Peserta didik akan bisa memahami pentingnya berkelanjutan dan mempertimbangkan dampak jangka panjang dalam tindakan mereka.7). Pendidikan Lingkungan: Peserta didik akan setia untuk selalu belajar mengenai masalah di lingkungannya, seperti perubahan iklim, pelestarian alam, dan perlindungan spesies terancam punah.
Program pembinaan lingkungan sehat disekolah, mencakup keseluruhan kondisi fisik, mental dan sosial dari suatu sekolah. Memelihara dan membina lingkungan menjadi aman dan sehat merupakan tanggung jawab bersama dari pemerintah dan anggota masyarakat sekolah.(pradita,n.d.). Dalam undang undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pada pasal 79 ayat (1) menjelaskan bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik da;m lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan setinggi- tingginya menjadi sumber daya manusi yang berkualitas, pasal tersebut pada ayat (20 menyatakan bahwa kesehatan sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan memalui sekolah formal dan informal atau melalui lembaga pendidikan lain. Selanjutnya, pada pasal 3 undang undang tersebut dinyatakan kesehatan sekolah formal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan memalui sekolah formal dan informal atau melalui lembaga pendidikan lain. Sedangkan ayat (3) pasal tersebut menyatakan bahwa mengenai kesehatan sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan peraturan pemerintah (PP). Setelah menunggu lebih dari 10 tahun, ternyata peraturan pemerintah tentang kesehatan sekolah belum juga lahir.
Berdasarkan program pembinaan lingkungan sehat disekolah ada beberapa yaitu: 1).Kurikulum Lingkungan : Sekolah dapat mengintegrasikan kurikulum yang berfokus pada masalah-masalah lingkungan, seperti konservasi, keanekaragaman hayati, dan pengurangan limbah, yang membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan peserta didik tentang pentingnya menjaga bumi. 2).Kegiatan Lapangan: Program pembinaan lingkungan sehat ini dapat mencakup kegiatan di luar ruangan, seperti kebun sekolah, penanaman pohon, atau pembersihan lingkungan. Ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dengan alam. 3). Kampanye mengurangi Sampah: Sekolah dapat melibatkan peserta didik dalam kampanye pengurangan plastik dan pengelolaan sampah yang bijak. Hal ini membantu peserta didik agar memahami dampak buruk dari plastik terhadap lingkungan dan memotivasi mereka untuk mengurangi penggunaannya. 4). Proyek Konservasi: Proyek-proyek konservasi di sekolah, seperti pelestarian habitat satwa liar di area sekolah, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berkontribusi secara nyata dalam menjaga alam.
DAFTAR PUSTAKA
Fadlillah, M. 2016. Penanaman Nilai-Nilai Karakter Pada Anak Usia Dini Melalui Permainan Edukatif. Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 "Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Harlistyarintica, Yora, dkk. 2017. Penanaman Pendidikan Karakter Cinta Lingkungan Melalui Jari Kreasi Sampah Bocah Cilik Di Kawasan Parangtritis. Jurnal Pendidikan Anak. 6(1);20-30.
Louv, Richard, 2008. "Last Child in the Woods: Saving Our Children from Nature-Deficit disorder." Algonquin Books.
Pradita, H, N. (n,d.). IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT DI SDN TEGALREJO 1( THE IMPLEMENTATION OF HEALTHY SCHOOL PROGRAM IN PUBLIC PRIMART, (1), 20-28