Watak adalah istilah yang mengacu pada sifat, karakter, atau kepribadian seseorang yang terlihat dari perilaku, tindakan, dan sikapnya dalam kehidupan sehari-hari. Watak mencakup berbagai aspek seperti moral, etika, dan nilai-nilai yang dianut oleh seseorang, serta cara mereka berinteraksi dengan orang lain dan menghadapi situasi dalam hidup. Watak sering kali dianggap sebagai cerminan dari identitas diri yang mendalam dan konsisten, meskipun bisa berkembang atau berubah seiring waktu.
Mendeteksi watak seseorang dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan dan metode, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung.
Berikut ini ada tes sederhana untuk mendeteksi watak yang dikemukakan oleh dr. Aisyah Dahlan. Caranya yaitu dengan memberikan pertanyaan," Seandainya hari ini kita akan mengadakan pementasan teater, peran apakah yang akan Anda pilih?
- Penonton
- Penulis skenario
- Sutradara
- Artis atau pemain
Bila memilih "penonton" maka kemungkinan besar Anda memiliki hasrat damai. Orang yang memiliki watak damai biasanya cenderung tenang, suka mengalah, tidak suka konflik. Ciri khas orang tipe ini adalah menjadi pengamat alias suka mengamati kemudian mengambil hikmah atau pelajaran dari proses pengamatannya.
Menurut Hippocrates, tipe "penonton" termasuk kategori plegmatis. Orang dengan kepribadian plegmatis cenderung tetap tenang dalam situasi sulit. Mereka cenderung berpikir sebelum berbicara atau bertindak, dan jarang bertindak impulsif. Cenderung rendah hati dan tidak sombong, serta sering kali mendukung orang lain daripada mengutamakan diri sendiri. Dapat diandalkan dan konsisten dalam komitmen mereka.
Oleh karenanya orang tipe "penonton" ini bisa diandalkan dalam situasi apapun, baik dalam lingkungan pekerjaan maupun hubungan pribadi, cocok sebagai mediator dalam konflik.
Kelemahan orang dengan watak tipe "penonton" ini suka menunda pekerjaan. Kalau sudah merasa lelah dengan apa yang dilakukannya, orang tipe ini akan "menyerah". Jika diibaratkan baterai, tipe "penonton" ini mudah low bat. Karena terlalu pasif atau kurang inisiatif, orang tipe ini bisa menghambat kemajuan mereka dalam beberapa situasi.
Kecenderungan menghindari konflik membuat permasalahan tidak segera terselesaikan. Sedangkan kecenderungan mereka untuk menghindari risiko bisa menghalangi peluang pertumbuhan pribadi dan profesional.
Yang kedua, bila orang memilih menjadi "penulis skenario" . Tipe "penulis scenario" ini menurut Hippocrates termasuk melankolis. Orang tipe ini cenderung sangat teliti dan berorientasi pada detail, suka menganalisis situasi dan membuat keputusan berdasarkan logika dan fakta. Berikutnya orang tipe ini suka membuat daftar, jadwal, dan rencana yang rinci untuk mengelola waktu dan tugas mereka. Sering kali sangat kreatif, terutama dalam bidang seni dan musik, karena kedalaman emosional mereka.
Kelemahan orang tipe "penulis scenario" yaitu rentan mengalami stres dan frustrasi ketika realitas tidak sesuai dengan harapan bahkan bisa berakibat depresi.