Lihat ke Halaman Asli

izatul laela

Seorang Kepala Sekolah di SDN Karangsono Wonorejo Kab. Pasuruan Propinsi Jawa Timur,.

Belajar dari Mbak Cucuk

Diperbarui: 4 Juni 2024   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Dokumen pribadi

Nama lengkapnya Syukriyah, tapi orang memanggilnya mbak Cucuk. Entahlah, mungkin orang pilih mudahnya saja untuk memanggil. Nama bagus yang artinya bersyukur.

Dia adalah istri dari saudara sepupu saya, putra ke tujuh dari budhe, kakaknya ibu.

Namanya cukup dikenal di desa saya Sedayulawas kecamatan Brondong kabupaten Lamongan.

Apa pasal?
Mbak Cucuk adalah bisnis women. Dia "pengusaha" donat berbagai varian rasa serta aneka macam roti lainnya.

Hanya itu?
Tentu saja tidak. Yang membuat mbak Cucuk dikenal adalah karena dia memiliki anak istimewa yaitu gangguan perkembangan pada anak yang berakibat tidak dapat berkomunikasi dan tidak dapat mengekspresikan perasaan dan keinginannya sehingga perilaku hubungan dengan orang lain terganggu (autis).

Qadarullah seiring berjalan waktu, suaminya yang sempat bekerja harus dirumahkan. Setelahnya, kondisi kesehatan suaminya tidak baik-baik saja bahkan sempat mengalami masa kritis.

Alhasil, mbak Cucuk harus menjadi tulang punggung keluarga. Merawat anak yang istimewa juga suami sambil menjalankan usahanya.

Allah menghadirkan hiburan bagi mbak Cucuk dari anak-anaknya yang pertama dan ketiga. Anak pertama laki-laki sekarang kuliah dan mendapatkan beasiswa. Anak ketiga juga selalu mendapat peringkat pertama di sekolahnya.

Tak nampak kesedihan mendalam dari seorang mbak Cucuk. Dia selalu berusaha tersenyum meski banyak menyimpan kepahitan hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline