Lihat ke Halaman Asli

izatul laela

Seorang Kepala Sekolah di SDN Karangsono Wonorejo Kab. Pasuruan Propinsi Jawa Timur,.

Belajar dari Pohon Bambu Cina

Diperbarui: 8 April 2024   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita sering mendengar nasehat bijak agar belajar dari alam.

Kali ini kita akan belajar dari pohon bambu Cina. Mengapa pohon bambu Cina?

Dalam proses pertumbuhannya pohon bambu Cina pada masa lima tahun pertama hanya mengalami pertambahan ukuran sekitar 12 sampai 20 cm saja.

Setelah lima tahun pohon bambu Cina ini mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pertambahan ukuran panjangnya bukan lagi dalam satuan cm namun sudah mencapai ukuran yang fantastis yaitu sekitar 30 m.

Apa yang bisa kita pelajari dari pohon bambu Cina ini?

Tepat sekali. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa apa yang kita lakukan selama ini adalah hal yang sia-sia. Tidak memberikan hasil seperti yang kita harapkan. 

Ternyata selama lima tahun pertama yang terjadi pada pohon bambu Cina ini adalah bertumbuhnya akar dengan sangat kuat. Semua nutrisi yang diperolehnya digunakan untuk memperkuat akar. Akar adalah bagian tanaman yang berfungsi menopang tegaknya tanaman. Tak nampak oleh mata namun perannya luar biasa.

Dalam menjalani pernikahan pada lima tahun pertama terkadang kita merasa bahwa apa yang kita usahakan belum membuahkan hasil. Rasanya seperti tidak ada gunanya. Kita merasa sepertinya tidak seimbang antara yang kita lakukan dengan hasil yang tampak.

Seperti bambu yang tumbuh tegak dan kokoh, hubungan pernikahan yang baik membutuhkan fondasi yang kuat dan kemampuan untuk bertahan melalui berbagai cobaan.

Jangan terlalu cepat memvonis. Berikan waktu yang cukup dari apa yang sudah kita tanam. Berikan waktu untuk tumbuh .

Jangan terlalu cepat menyerah. Perbuatan baik yang kita lakukan insya Allah tidak ada yang sia-sia. Semua akan ada nilainya di hadapan Allah SWT. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline