Dikisahkan ada seorang perempuan setengah baya yang suka menggosip. Macam tak ada kerjaan saja . Hobi kok menggosip. Kata orang gosip itu akronim *digosok semakin sip*.
Suatu hari perempuan setengah baya itu menyebarkan berita bahwa tetangganya adalah seorang pencuri. Perempuan setengah baya itu punya tetangga seorang pemuda gagah berparas tampan. Pemuda ini baik sekali.
Cinta memang tak pernah memandang perbedaan usia. Perempuan setengah baya yang tinggal sebatang kara ini *kepincut* dengan kebaikan dan ketampanan pemuda itu.
Hampir setiap hari perempuan setengah baya ini mengirimkan makanan pada sang pemuda. Sang pemuda menganggap perempuan itu seperti ibunya karena memang sejak kecil dia kehilangan sosok ibu.
Kebaikan perempuan itu ternyata *ada udang di balik batu*. Diam-diam dia menaruh hati pada sang pemuda.
Tanpa sungkan perempuan setengah baya ini menyampaikan isi hatinya. Sang pemuda yang merasa bahwa perempuan itu lebih pantas menjadi ibunya tentu saja menolak.
"Maafkan saya, Bu. Selama ini saya sudah menganggap ibu seperti orang tua saya sendiri. Jadi anggaplah saya ini anak ibu."
Tak terima atas penolakan sang pemuda, perempuan setengah baya ini pun menebar gosip bahwa pemuda tetangganya itu adalah pencuri.
Singkat cerita sang pemuda ini pun ditangkap oleh pihak keamanan.
"Mengapa saya ditangkap? Apa salah saya?"
Sang pemuda meronta dan bingung mengapa dia ditangkap.
"Nanti bisa kamu jelaskan di pengadilan."
Begitulah akhirnya sang pemuda ditangkap dengan tuduhan mencuri.
Setelah dilakukan proses interogasi, sang pemuda dinyatakan tidak bersalah. Sang pemuda pun dilepaskan.