Lihat ke Halaman Asli

Izatul Laela

Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan

Suami Berkelas Itu.....

Diperbarui: 2 Januari 2024   00:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : kiamedia.my.id

Laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan. Hal ini secara tegas disebutkan di dalam Al Qur'an surat AnNisa' ayat 34.  Akan tetapi tidak semua laki-laki bisa menjadi sosok suami yang menjadi idaman bagi kaum perempuan.

Lantas, seperti apakah sosok suami idaman atau suami berkelas itu?

Pertama, selalu terbuka dengan pasangannya.

Komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pasangan dianggap sebagai aspek penting dalam hubungan yang sehat.

Suami yang terbuka dengan pasangannya dapat menciptakan dasar kepercayaan yang kuat di antara mereka. Ini mencakup berbicara terbuka tentang perasaan, kekhawatiran, dan harapan masing-masing. Dengan berbagi informasi dan pemikiran secara jujur, keduanya dapat saling memahami lebih baik dan bekerja sama dalam mengatasi tantangan yang mungkin timbul.

Selain itu, suami yang terbuka juga lebih cenderung mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberikan dukungan emosional yang diperlukan. Ini dapat membantu menciptakan ikatan yang lebih dalam antara pasangan dan meningkatkan kualitas hubungan.

Kedua, setia dengan satu perempuan

Setia dalam konteks ini bisa berarti tidak terlibat dalam hubungan romantis atau seksual dengan orang lain selain pasangan resmi. Termasuk di dalamnya adalah tidak melakukan perselingkuhan. Ini didasarkan pada keyakinan bahwa kesetiaan adalah fondasi penting dalam sebuah hubungan yang kuat dan berkelas.

Akan tetapi dalam kondisi tertentu sesuai dengan konsep syari'at Islam bahwa laki-laki diperbolehkan menikah dengan lebih dari satu orang perempuan (poligami).

Penting untuk dicatat bahwa meskipun pernikahan poligami diizinkan, hal ini tidak diwajibkan dalam Islam, dan seorang laki-laki yang memilih poligami diharapkan untuk memperlakukan istri-istrinya dengan adil dan penuh tanggung jawab. Keputusan untuk mempraktikkan pernikahan poligami harus diambil dengan penuh pertimbangan, dan dalam konteks norma dan nilai-nilai Islam.

Ketiga, selalu memberikan kabar terlebih dulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline