Lihat ke Halaman Asli

Izatul Laela

Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan

Delapan Macam Rizqi

Diperbarui: 29 Juni 2023   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap manusia bahkan setiap makhluk di muka bumi ini sudah dijatah rizqinya oleh Allah SWT, Tuhan Yang Memberi Rizqi. Masih ada sebagian orang yang menganggap bahwa rizqi itu berupa uang atau materi.

Apa saja 8 macam rizqi ? Mari kita simak ulasan berikut.

Pertama, rizqi yang telah dijamin oleh Allah SWT. Kita tentu masih ingat dengan lagu anak-anak yang berjudul "Cicak".

Cicak cicak di dinding
Diam-diam merayap
Datang seekor nyamuk
Hap..lalu ditangkap

Secara logika ini sangat tidak masuk akal. Cicak adalah hewan melata sedangkan nyamuk adalah kelas insecta atau serangga yang mobilitasnya dengan terbang.  Bukan cicak yang memburu nyamuk, tapi Allah lah yang mengirimkan nyamuk sebagai santapan bagi cicak. Itulah rizqi bagi cicak.

"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah lah yang memberi rizqinya, dan Dia Mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauhul Mahfudz) (QS Hud ayat 6)

Ke-dua, rizqi karena berusaha. Sudah menjadi sunnatullah atau hukum alam bahwa siapa berusaha dia akan berhasil atau mendapatkan hasilnya.

"Apabila sholat telah dilaksanakan maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung." (QS Al Jumu'ah ayat 10)

"Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya kelak usahanya itu akan ditampakkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna." (QS An Najm ayat 39-41).

Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa sebagai manusia harus menyempurnakan ikhtiar. Tentu saja ikhtiar ini tidak boleh melanggar syariat, artinya bekerja dengan cara yang halal dan meninggalkan hal-hal yang haram termasuk perkara syubhat (perkara yang masih samar).

Ke-tiga, rizqi karena bersyukur. Sebanyak atau sekecil apapun rizqi yang diberikan Allah kepada kita wajib disyukuri. Dengan bersyukur nikmat akan ditambah atau bahasa lainnya adalah rizqi akan ditambah. Dalam konteks ini rizqi bisa berupa tubuh yang sehat, anak-anak yang shalih shalihah, pasangan yang shalih shalihah dan seterusnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline