Mengutip dari beritajatim.com : Berdasarkan data DLH Kabupaten Pasuruan, setiap harinya jumlah sampah dari masyarakat mampu mencapai 1330 Ton dari total 1,9 juta penduduk. Tercatat sebanyak 200 ton sampah mencemari perairan laut di Pasuruan. Memang, problem sampah di lautan masih jadi persoalan lingkungan yang belum terselesaikan.
Bila kita cermati dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup memberi penjelasan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Segala sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran disebut polutan (bahan pencemar). Zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila jumlahnya telah melebihi batas normal, yang berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat. Zat pencemar dikenal juga dengan istilah limbah (sampah). Limbah merupakan bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, seperti kegiatan rumah tangga yang kehadirannya dapat berdampak negatif bagi lingkungan. Berdasarkan sifatnya limbah dapat digolongkan menjadi limbah cair, limbah padat, limbah daur ulang, limbah organik, dan limbah bahan berbahaya beracun (B3).
Berbekal dari bentuk keprihatinan dan rasa peduli terhadap lingkungan, siswa SMPN 2 Wonorejo melakukan sebuah upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang berasal dari limbah domestic khususnya limbah organic.
Limbah Organik merupakan limbah yang berasal dari jaringan orgnisme atau makhluk hidup dan umumnya mudah diuraikan (biodegradable). Contoh limbah organic adalah serat atau bagian dari tumbuhan (saayur, buah), bangkai hewan, kotoran hewan.
Eco enzim : sebuah solusi
Eco enzim merupakan hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Seorang pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand, Dr. Rosukon Poompanvong memperkenalkan Eco Enzim untuk pertama kalinya. Gagasan proyek ini adalah untuk mengolah enzim dari sampah organik yang biasanya dibuang ke dalam tong sampah menjadi pembersih organik.
Pada pembelajaran IPA kelas VII dengan Kompetensi Dasar Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem dan indicator Memberikan contoh cara penanggulangan pencemaran lingkungan. Cara menanggulangi pencamaran sampah organic terhadap air, tanah dan udara dengan pembuataan ecoenzim dan pemanfaatan ecoenzim dalam kehidupan sehari-hari.
Produk eco enzim merupakan produk ramah lingkungan yang mudah digunakan dan mudah dibuat. Pembuatan eco enzim hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, dan sampah organik sayur dan buah. Pemanfaatan eco enzim dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah rumah tangga terutama sampah organik yang komposisinya masih tinggi.