Dusun Kluwak, Desa Gonoharjo Kecamatan Limbangan, Kendal, Jawa Tengah, selama ini dikenal memproduksi gula aren dan kopi. Sebagai Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) yang terdampak Pandemi Covid – 19 khususnya gula aren tidak terlalu besar dampaknya.
Ditengah pandemi seperti ini justru permintaan terhadap gula aren mengalami kenaikan, karena gula aren digunakan sebagai campuran minuman untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penularan covid-19. Namun di Dusun Kluwak mereka mengalami kesulitan dalam proses pemasaran. Seperti yang dialami Asyah salah satu pembuat gula aren.
“Saya sedikit mengalami kesulitan untuk pemasarannya, saya biasanya menjual 1 kg seharga 16 ribu dan menitipkanya terhadap anak saya, kemudian menjualnya kepasar Kendal” ucap Asyah,minggu (31/1)
Asyah sendiri memiliki beberapa pohon nira, sehari bisa menghasilkan 14 kg gula aren, dalam proses pengambilan air aren dibantu anak nya. Masyarakat didusun ini sudah turun-menurun membuat gula aren sebagai penompang sumber kehidupan, mereka biasanya mengambil nira aren dari jam 8 pagi hingga jam 2 siang, kemudian diolah menggunakan kuali yang besar. Proses pemasakan berlangsung hingga 5-6 jam. Dusun Kluwak, Desa Gonoharjo dalam pengolahan gula aren menggunakan nira asli dan tidak ada campuran apapun, sehingga keaslian gula aren nya sangat terjaga.
Kurangnya pendampingan untuk proses pemasaran menjadi kendala penjualan gula aren, sedangkan dikota gula aren dihargai 25-30 Ribu per kg nya, menurut Ibu Asyah “setiap warga di Dusun ini kabanyakan memproduksi gula aren, tetapi mereka kebingungan pemasarannya, sehingga mareka menjualnya dengan harga yang relatif murah.”
Ekonomi di Dusun Klurak, Gonoharjo bisa meningkat baik dengan memanfaatkan hasil perkebunan yang diolah dengan didampingi proses pemasarannya. Selain gula aren, produksi kopi merupakan sumber perekonomian pada Dusun Kluwak.
