Lihat ke Halaman Asli

IZALMIANTO

Kepala Sekolah

Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE)

Diperbarui: 25 September 2022   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

"Pembelajaran Sosial dan Emosional"

SEBAGAI seorang insan yang memilih profesi menjadi seorang pendidik, tentunya harus siap dan berani menghadapi segala konsekuensi sebagai pendidik. Diantara peran utama pendidik yakni mendampingi murid di sekolah sepanjang hari. Maka, dalam mendampingi murid, kita patut memikirkan bagaimana menuntun mereka untuk mencapai kodratnya, bagaimana membimbing mereka agar dapat mengeksplorasi dan mengaktualisasikan seluruh potensi dalam dirinya setinggitingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat, hingga mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaannya.

Hal itu, seperti yang telah digambarkan oleh Ki Hajar Dewantara, bapak Pendidikan Indonesia, bahwa pendidik itu diibaratkan sebagai seorang petani, sedangkan murid adalah bibit tanaman yang harus dirawat oleh petani hingga bibit tanaman tumbuh dengan baik. Selain merawat tanaman, petani tentu juga harus menjaga bibit tanaman, seperti menghindari dari ancaman binatang, hama, musim dan lain sebagainya.  

Demikian kita sebagai pendidik, tentu juga memahami dan menyadari pentingnya perkembangan murid terjadi secara holistik; bukan hanya intelektual, tetapi juga fisik, emosional, sosial, dan karakter.

Kita sebagai pendidik tentu prihatin dengan meningkatnya berbagai kasus remaja atau generasi muda saat sekarang,  seperti kasus perundungan, tawuran, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, pernikahan usia dini dan kehamilan di bawah usia, murid yang memiliki motivasi belajar rendah hingga putus sekolah, murid dengan gangguan emosional seperti stres, kecemasan, depresi, bahkan kasus bunuh diri pada usia remaja, menunjukkan masih lemahnya perkembangan sosial dan emosional para murid kita.  Maka, pembelajaran yang dapat menumbuhkan kompetensi sosial dan emosional murid adalah sebuah urgensi yang mesti kita implementasikan dalam Pendidikan.

A. Defenisi dan konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) 

Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional.

Konsep pembelajaran sosial dan emosional dikembangkan berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning), dengan tujuan mengembangkan kompetensi sosial dan emosional (KSE), yaitu :

  • Memahami, menghayati, dan  mengelola emosi  (kesadaran diri)
  • Menetapkan dan mencapai tujuan positif  (pengelolaan diri)
  • Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)
  • Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi)
  • Membuat keputusan yang bertanggung jawab (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)

Konsep PSE berdasarkan kerangka CASEL tersebut dikembangkan Daniel Goleman bersama sekelompok pendidik, peneliti, dan pendamping anak. Pembelajaran sosial emosional berbasis penelitian ini, bertujuan untuk mendorong perkembangan anak  secara positif dengan program yang terkoordinasi antara berbagai pihak dalam komunitas sekolah.

Secara lengkap, hasil penelitian tentang manfaat penerapan pembelajaran sosial dan emosional adalah sebagai berikut:

Dokpri

Dengan mencermati diagram hasil penelitian tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional tersebut, kita semakin memahami urgensi penerapan pembelajaran sosial dan emosional. Mengintegrasikan Pembelajaran Sosial dan Emosional di kelas, tidak hanya akan berpotensi menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik, namun juga memberikan pondasi yang kuat bagi murid untuk dapat sukses dalam berbagai area kehidupan mereka di luar akademik, termasuk kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.

B. Indikator pembelajaran sosial emosional (PSE)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline