Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Imam Ghozali Fajar S

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Islam Malang

Kuda Lumping Tergantung

Diperbarui: 19 Maret 2024   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cring.. cring..

            Aku terkejut hingga bangun dari tidur.

            Cring.. cring...

            Aku mengingat suara apa itu? Sepertinya tidak asing dengan suara ini.

            CRIING... CRIINGG...

            Suara bergemerincing semakin keras terdengar. Aku menarik selimut hingga menutupi wajah.

            "Oiya, di dapur ada kuda lumping digantung," gumam Pandu.

            Pikiran saat bangun tidur memanglah kacau. Raga dan jiwa seakan tidak menyatu. Pandu tidak dapat berpikir jernih.

            Kini, suasana panas menyelimuti tubuhku. Selimut kembali disingkap. Pandangan kosong menatap susunan kayu atap rumah. Aku menatap tajam ke arah sela-sela genteng.

            Kilatan cahaya seperti tatapan mata muncul dari celah kecil di genteng. Beberapa detik kemudian tatapan itu hilang.

            Hawa panas yang menyelimuti sirna sekejap. Aku kembali menarik selimutnya sembari mencoba memejamkan mata. Terbayang-bayang kilatan cahaya yang baru aku lihat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline