Mari kembali merenung. Apakah kita sudah benar-benar berpikir jernih tentang akibat dari produk tembakau yaitu rokok?
Hanya berusaha mengingatkan kembali. Bukan berusaha berdebat. Bahaya akibat rokok berupa penyakit-penyakit tidak menular seperti kardiovaskuler, stroke, penyakit paru obstruktif kronik, kanker paru, kanker mulut, dan kelainan kehamilan. Penyakit-penyakit tersebut, saat ini merupakan penyebab kematian utama di dunia, termasuk di Indonesia.
Saya tidak dalam kapasitas untuk menggurui, hanya menyampaikan realita yang ada. Industri rokok kini mencengkram kita begitu kuat. Mereka semua bersembunyi dibalik besarnya cukai rokok untuk negara kita. Bersembunyi pula dibalik buruh-buruh dan bahkan petani tembakau kita.
Pikirkan orang-orang terdekat kita. Silahkan egois untuk tetap merokok, tapi tidak di dekat orang-orang tersayang. Wanita dan anak menjadi sasaran empuk rokok yang kawan-kawan hisap.
Besok adalah Hari Tanpa Tembakau Se-dunia. Semoga kawan-kawan semua sudi untuk berhenti merokok, setidaknya hanya untuk hari esok.
Ini hanya tentang pilihan kawan, apa yang bisa kita sumbangkan untuk masa depan?
[caption id="attachment_153522" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 1"][/caption] [caption id="attachment_153523" align="aligncenter" width="196" caption="Gambar 2"][/caption] [caption id="attachment_153524" align="aligncenter" width="225" caption="Gambar 3"][/caption] Lihatlah gambar-gambar diatas kawan? Rokok kita di negara lain berlabel seperti itu. Lalu pertanyaannya kenapa di negara kita tidak? Ini hanya tentang pilihan kawan, apa yang bisa kita sumbangkan untuk masa depan? _______________________________________ Tulisan ini adalah kampanye awal Menyambut Hari Tanpa Tembakau Se-dunia yang jatuh pada tanggal 31 Mei. Besok mudah-mudahan akan ada tulisan yang lebih komprehensif. Jikalau pun kita berbeda pandangan untuk hal yang satu ini, semoga kita satu visi untuk masa depan. sumber Gambar 1 sumber Gambar 2 sumber Gambar 3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H