Lihat ke Halaman Asli

Tahap-tahap Perkembangan Kognitif pada Anak Usia Dini

Diperbarui: 21 Oktober 2020   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

haibunda.com


"Melalui Peran Orang Tua, Anak Berkembang"

Dalam perkembangan kognitif anak, melibatkan proses belajar sangat progresif misalnya perhatian, memori/daya ingat, dan logika saat berpikir. Nah perkembangan ketrampilan tersebut sangat penting agar anak memproses informasi yang mereka terima, belajar mengevaluasi, menganalisis sesuatu, mengingat apa yang telah mereka lakukan, membandingkan mana yang baik atau tidak baik dan memahami hubungan antara sebab akibat.

Perkembangan keterampilan kognitif pada anak sering kali dikaitkan dengan beberapa faktor genetik dari anak tersebut, tetapi ada beberapa hal yang bisa dipelajari. Yaitu kemampuan berpikir dan belajar itu dapat ditingkatkan dengan cara mempraktikkan atau memberikan stimulasi pada anak dengan cara yang tepat.

Perkembangan kognitif pada anak usia dini akan menghasilkan beberapa kemajuan besar dalam kurun waktu usia enam tahun pertama. Pada masa itu, bunda nantinya akan melihat anak perlahan-lahan memahami hubungan atau koneksi antar objek dan orang-orang yang ada disekitarnya. Saat anak terus memperlihatkan kemajuan pesat baik secara mental atau fisik, kemampuannya juga seharunya akan tumbuh dan berkembang.

Orang tua harus melibatkan diri dalam proses perkembangan keterampilan kognitif awal buah hati. Mengapa begitu? Karena hal tersebut akan mendukung perkembangan awal anak selangkah lebih maju. Adapun pendekatan yang disarankan adalah dengan melibatkan anak dalam memahami diri mereka sendiri, Hal tersebut yang kelak akan menentukan berhasil atau tidaknya anak dimasa yang akan mendatang.

Beberapa perubahan yang terjadi pada anak sering sekali tidak mudah dikenali, apalagi perubahan kognitif pada anak usia dini. Otak anak tersebut berkembang karena mereka mempunyai pengalaman yang baru dan biasanya dapat dilihat juga dari hal apa saja yang saat ini bisa dilakukan oleh anak.

Perkembangan Kognitif Pada Anak Dalam Usia 1 Tahun

Ketika bunda melihat buah hati bermain, bunda akan melihatnya berkonsentrasi pada semua hal yang ia lakukan. Setiap permainan, mainannya, dan aktivitas adalah pengalaman menyenangkan baginya. Pada usia satu tahun ini, anak dapat menyimpulkan sesuatu dan membuat asosiasi untuk menemukan cara atau solusi dalam menyelesaikan masalah yang sedang ia hadapi.

Perilaku menirukan sesuatu biasanya didominasi proses belajar pada usia satu tahun ini. Anak tidak akan lagi hanya sekedar memegang-megang barang yang ada disekitarnya secara random/acak, seperti yang dilakukan anak dalam tahun pertama, kini anak akan mulai menggunakannya dalam konteks atau hal yang sudah tepat.

Misalnya, saat ia mengunakan sisir untuk menyisir rambutnya, berbicara atau mengoceh lewat via telepon dan memutar-mutar kemudi mobil mainan seakan-akan dia sedang mengemudi secara nyata.

Beberapa kegiatan yang bisa membantu dalam perkembangan kognitif pada anak yang berusia 1 tahun :

  1. Ajarkan buah hati untuk bertepuk tangan sambil mengikuti nada atau ritme sebuah lagu saat diminta untuk melakukannya. Contohnya, "Ayo nyanyikanlah, Jika Kau Suka Hati Tepuk Tangan."
  2. Bicarakan segala sesuatu disekitar bunda dengan menunjuk objek yang dibicarakan dan memberi nama benda yang disebut atau pun bisa dengan menyebutkan nama anggota tubuh sebagai pengetahuan untuk anak, contohnya "Ini mulut, ini hidung, ini mata".
  3. Ajari buah hati untuk memainkan ketukan pada gendang mainan, dengan menghitung setiap ketukannya. Hal itu juga bisa melatih anak belajar angka, seharusnya buah hati menirukan ritmenya secara bertahap.
  4. Coba mainkan teka-teki sederhana sesuai dengan usia anak satu tahun, misalnya teka-teki mencocokkan, mengurutkan dan bisa dengan permainan menyusun balok yang dapat melibatkan balita dan anak usia dini prasekolah dalam suatu aktivitas yang mewajibkan mereka menemukan solusi penyelesaian.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline