Lihat ke Halaman Asli

Ganti Konsep, Vida Festival ke-4 Kembali Digelar di Bantar Gebang, Bekasi

Diperbarui: 26 September 2018   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penari Ritus Bekasi sedang berlatih

Setelah tiga kali digelar Vida Festival kini kembali diselenggarakan oleh di Vida, Bumi Pala pada tanggal 27-29 September 2018 di Bekasi. Tahun ini VidaFest2018 mengusung tema "Berbeda Hulu Satu Muara". Tema ini tak hanya sebagai penanda bahwa Bekasi sejak dulu merupakan daerah pertemuan banyak sungai besar (meski sebagian besar sekarang sudah tertimbun), tetapi juga menjadi semacam kredo dari ekosistem seni.

Melalui festival tahunan ini diharapkan dapat tercipta suatu penciptaan karya kolaboratif dari para seniman, masyarakat umum dan komunitas. Untuk merealisasikan hal ini Vida Bekasi mengandeng beberapa insan seni budaya untuk berkolaborasi menampilkan karya seni tari, musik dan teater, diantaranya Hanafi (Perupa), Hartati (Koreografer), Dendi Madiya (Pelatih Teater) dan Lawe Sagaha (Pelatih Musik).

Pada VidaFest2018, Dendi Madya dan kawan-kawan akan menampilan tiga karya teater yaitu "Hujan Mencari Kali", "Gunungan Bantar Gebang" dan "pa-ru-pa-ru-pa". Karya teater yang diproduksi oleh Dendi dan kawan-kawan, menyasar isu utama adalah isu lingkungan hidup, paradoks kehidupan pemulung, hubungan seniman dengan persoalan sosial. Secara khusus akan melibatkan partisipasi masyarakat sekitar TPA Bantar Gebang, warga perumahan Vida, dan secara umum warga Bekasi lainnya.

Tidak ketinggalan seniman tari, Hartati, secara khusus membuat sebuah karya tari berjudul "Ritus Bekasi" yang akan ditampilkan dalam durasi 9 menit.  Karya ini merupakan artikulasi dari tema acara yang mengangkat sejarah sungai di Bekasi tersebut. Untuk mengisi musik tari tersebut, Hartati berkolaborasi dengan seniman musik Lawe Samagaha. "Kami membaca karya tari tersebut kemudian kami interprestasikan lewat karya musik dan kemudian memilih instrumen tradisi dan modern," ujar Lawe Samagaha.  

Lawe Samagaha tak hanya sekedar menciptakan musik untuk mengisi tari, ia juga akan mementasakan sebuah musik "overture" yang ditampilkan sebagai pembuka VidaFest2018. Karya pembuka ini secara khusus dimainkan oleh kelompok musik Bunyi Sunya. Pada dasarnya, Bunyi Sunya menggunakan struktur lagu daerah Sunda yang dirangkai dengan dengan irama-irama yang berkarakter tradisional lainnya.

Tidak hanya kolaborasi antar sesama seniman tetapi juga tercipta kolaborasi antar seniman dengan Komunitas VIDA, yang mewadahi warga dan komunitas sekitarnya. Komunitas VIDA akan menampilkan beberapa tarian misalnya tari Mojang, tari Indang, tari Lenggang Bekasi.

Selain menikmati pertunjukan seni budaya, di VidaFest2018 pengunjung akan dapat menikmati kuliner cita rasa khas makanan Bekasi, misalnya saja sayur gabus pucung, Kue Cucur, Serabi, Wedang Jahe, Bir Pletok dan masih banyak lagi kuliner lainnya.

Bagi kamu yang ada diBekasi dan sekitarnya tunggu apalagi, segera datang ke VidaFest2018 tanggak 27-29 September 2018 di Bumipala, Vida Bekasi. Karana di VidaFest2018 kamu akan menyaksikan perpaduan pertunjukkan seni dan budaya Bekasi dan kuliner khas cita rasa masakan Bekasi  serta hiburan menarik lainnya. (R.DJ/M)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline