"Apalah artinya kesempurnaan ilmu tanpa pengabdian untuk kemanusiaan," -- Cempaka
Film Pendekar Tongkat Emas ini berkisah tentang Seorang pendekar bernama Cempaka (Christine Hakim). Ia dinobatkan sebagai Pendekar Tongkat Emas yang disegani dan dihormati di dunia persilatan. Dunia persilatan ibarat lorong gua panjang, kemenangan pertarungan berarti adanya kematian!
Saatnya sudah tiba.
Kesehatan Cempaka tak lagi membaik. Diantara empat murid yang dimilikinya Biru (Reza Rahadian), Gerhana (Tara Basro), Dara (Eva Celia), dan (Angin) Aria Kusumah. Yang mana salah satu diantaranya akan menjadi pewaris Tongkat Emas. Menjadi seorang pendekar yang ilmunya tidak tertandingi.
Siapakah pewaris sah Tongkat Emas? Dan, siapkah kalian menahan diri untuk tidak menjadi pemenang?
Narasi pembuka pada film ini cukup memikat, sukses membuat saya penasaran untuk melanjutkan film hingga usai--tepatnya sampai tahu siapa dan bagaimana perhelatan penerus Pendekar Tongkat di dunia persilatan. Menonton film ini adalah bernostalgia pada masa 90an--dimana film-film kolosal berjaya seperti Wiro Sableng, adalah film yang ditunggu-tunggu.
Bukan hanya sekadar menampilkan akting hebat para aktor dan aktris, film Pendekar Tongat Emas juga menampilkan pesona alam Sumba, NTT yang sangat cantik. Padang ilalang dan gunung-gunung yang indah. Kekayaan alam Indonesia bisa dilihat dari pemilihan kostum yang di rancang dengan kain tenun ikat khas Indonesia Timur.
Kembali pada alur cerita film. Tentang siapa pendekar tongkat emas pengganti Cempaka?
Dara! Ya.. Dara. Salah satu murid yang jurusnya belum mumpuni untuk bertarung. Bisa dibilang seniornya si Biru dan Gerhana.