Lihat ke Halaman Asli

Iyus Yusuf

Iyus Yusuf

Naming Rights

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emirates Stadium, sebuah nama yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang terutama untuk penggila liga Inggris. Apalagi bagi supporter panatik klub sepakbola asal kota London yaitu "The Young Guns" Arsenal. Stadion yang baru dibuka pada musim liga 2006/2007 ini adalah stadion baru yang dibangun untuk menggantikan stadion lama klub gudang peluru, Arsenal. Emirates sendiri merupakan nama sebuah perusahaan maskapai penerbangan internasional yang sudah terkenal. Nama perusahaan atau merek yang dijadikan nama sebuah tempat atau "venue" olah raga khususnya sepak bola ataupun oleh raga yang lain dalam dunia marketing di kenal dengan istilah : Naming Rights.

Hal ini terjadi dengan salah satu tujuannya adalah promosi atau advertensi dari perusahaan atau merek yang bersangkutan. Promosi pada hakikatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yaitu sebuah aktivitas dalam pemasaran/marketing yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Naming Rights merupakan bentuk bauran promosi atau promotion mix yaitu Public Relations dengan kegiatan Product Publicity. Perusahaan akan mengeluarkan sejumlah biaya sebagai konsekuensi atas penamaan tersebut dan pemilik tempat akan mendapatkan pembayaran dari perusahaan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh keduanya. Lamanya waktu perjanjian kerjasama berkisar antara 3 - 20 tahun. Untuk waktu yang lebih lama biasanya untuk klub-klub olah raga propesional atau arena multi guna.

Terdapat dua tipe Naming Rights.

1.       In the private sector, perusahaan atau entitas lain yang "membeli" naming rights. Biasanya untuk priode waktu tertentu. Seperti arena serba guna, arena pertunjukan seni, atau arena atletik. Transaksi keuangan terjadi pada awal priode dari waktu perjanjian.

2.        Organisasi Non-profit, yaitu naming rights tanpa ada transaksi financial seperti pada tipe pertama.

Naming rights pada stadion pertama kali terjadi pada tahun 1912 di utara Amerika yaitu dengan dibukanya Fenway Park di kota Boston. Tetapi sebenarnya dimulai tahun 1926 ketika William Wrigley pengusaha permen karet sekaligus pemilik klub Chicago dan menamai stadionnya "Wrigley Field". Pada tahun 1953, Anheuser-Busch dan St. Louis Cardinals pemilik August Busch II mengajukan perubahan arena olah raga yang dikuasai oleh Cardinal dengan nama "Budweiser Stadium". Ketika ide ini ditolak oleh Ford Frick, seorang komisioner Baseball pada waktu itu, kemudian Anheuser-Busch mengajukan nama "Busch Stadium". Nama tersebut kemdian disetujui dan Anheuser-Busch mengeluarkan produk baru yang disebut "Busch Bavarian Beer" (sekarang dikenal dengan Busch Beer).

Dalam olah raga sepak bola tonggaknya adalah klub Scarborough pada Agustus 1988. Saat itu, Scarborough resmi mengubah nama markasnya dari Athletic Ground menjadi stadion McCain. Itu terjadi sebagai konsekuensi kerja sama dengan perusahaan makanan yang terkenal dengan kentang gorengnya, McCain Foods. Klub Bolton Wanderers dengan "Reebok Stadium", Wigan Athletic "JJB Stadium", Leicester City "Walkers Stadium".

Fenomena naming right di Jerman mengemuka ketika negara itu melakukan persiapan untuk piala dunia 2006. Kala itu beberapa stadion yang menjadi venue diperbaharui. Untuk menutup biaya renovasi klub merangkul sponsor besar. Hamburg FC merangkul AOL yang kemdian digantikan oleh HSH Nordbank. Bayer Muenchen menggaet Allianz AG nama stadion pun berubah menjadi Allianz Arena yang sebelumnya Olimphiade Stadium. Fenomena naming rights sudah ada di negara-negara lainnya seperti Australia, Jepang, China, Finlandia, Kanada, dan Israel. Untuk olah raga lain satu contoh adalah "The Oval" milik Surrey County Cricket Club yang sekarang dikenal dengan "The Brit Oval". Naming right untuk nama-nama tempat olah raga (stadion) seperti contoh-contoh diatas dikenal dengan nama Sponsorship Stadium.

=====================




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline