Lihat ke Halaman Asli

Aku-Engkau dalam Duduk Diam dan Dungu

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini ... Ah bukan tpi semenjak media massa khususnya tv merajalela di hadapan pribumi, aku seperti melihat mereka - sejujur juga aku, pada keadaan duduk di bangku sekolah SD yg siap menerima sebuah kebenaran dari tuan pedagogi,kita-aku-mereka masing-masing duduk yg rapih untuk mendengarkannya,benar salahnya tak di urus, toh di depan kita sudah seperti dewa, terkadang banyak hal yg disembunyikan walaupun cuma sedikit yg mengetahuinya, sebagian orang jg tak mempercayainya, sering beliau bilang ini itu tapi faktanya tidak sama, cuman sebagian orang loh yg tau dia bohong,sebagian besarnya bahkan sangat percaya , kata kawanku mereka itu diatur oleh pelangi,ada yg warnanya merah,kuning,biru,hijau dan lainnya pula, kami sering dihibur jg sih makanya malas berpikir dan berimajinasi, terkadang kami ingin bertanya tapi nyatanya kita dilarang, beliau-beliau yg datang mengajar jg beda-beda satu sama lain,mereka jg saling membenci,yah mereka saingan mendapatkan lototan mata kami dan dengan hiburan tentunya, kami takut melawannya,bukan karna beliau kita takuti tapi memang beliau berteman dengan satpam sekolah yg kasar hehe hustt jangan ribut-ribut meraka punya mata-mata haha :p :) -end-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline