Seorang expatriate di sebuah perusahaan asing bertanya kepada sekretarisnya, kenapa sopirnya pagi-pagi sudah minta uang untuk beli bensin, padahal kemaren baru diisi penuh.
Sekretarisnyapun segera menanyakan kepada sang sopir, “ Pak, kemaren baru ngisi bensin, kenapa hari ini sudah minta uang bensin lagi, . . . ?”.
Sambil menengok ke arah bos, sang sopir spontan menjawab,”Iya mister, yesterday pektori opis, pektori opis, . . . kombak kambek, . . . !”.
Si bule makin bingung sementara seisi ruanganpun terpingkal-pingkal mendengar penjelasan sang sopir.
Sekretarisnya langsung menjelaskan bahwa maksudnya, kemaren mobilnya harus bolak-balik dari factory ke office sehingga sekarang bensinnya sudah kosong lagi. Si bule pun akhirnya mengerti dan ikut terpingkal-pingkal melihat wajah polos sang sopir.
Ilmu komunikasi terus berkembang, berbagai bahasa dipergunakan sebagai alat komunikasi yang efektif, kelucuan dan kegembiraan dalam berkomunikasi lintas bangsa dan lintas intelektual ternyata mampu membuat suasana kerja menjadi ceria, . . .
Selamat bekerja, . . .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H