Lombok Timur -- Langit biru mulai terlihat di atas Dusun Cepak Daya, Desa Aikmel, Kecamatan Aikmel, setelah hujan deras yang mengguyur sehari sebelumnya. Namun, jejak bencana masih jelas terlihat: tumpukan sampah memenuhi sungai, aliran pipa air bersih terputus, dan warga terganggu aktivitasnya. Di tengah situasi ini, semangat gotong royong menjadi pelita harapan.
Pada Jumat pagi (6/12/2024), Danramil 1615-11/Aikmel, Kapten Inf Abdul Wahab, bersama anggota dan masyarakat, turun langsung memimpin kegiatan pembersihan sungai. Di sisi lain, turut hadir Camat Aikmel, anggota Pol PP, Kepala Desa Aikmel, dan Kepala Dusun Cepak Daya. Mereka berkumpul, bukan hanya sebagai pemimpin dan warga, melainkan sebagai satu keluarga besar yang peduli akan lingkungannya.
Tumpukan sampah yang terbawa arus deras menjadi pekerjaan utama. Dengan semangat gotong royong, mereka mengangkat sampah, memperbaiki pipa air yang rusak, dan memastikan saluran air kembali lancar. Bukan hanya tenaga yang diberikan, tetapi juga kebersamaan yang menjadi sumber energi utama.
(Personel Koramil 1615-11 Aikmel bersama warga Gotong Royong (Sumber: Penerangan Foto))
"Kerja sama seperti ini sangat penting. Ini bukan hanya soal membersihkan sampah, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan," ujar Kapten Inf Abdul Wahab sambil mengawasi proses perbaikan pipa.
Tak hanya warga, anggota Babinsa terlihat bergelut dengan lumpur, tak segan membantu di garis depan. Kepala Desa Aikmel juga terjun langsung, memastikan setiap sudut tertangani dengan baik. "Kami ingin masyarakat melihat bahwa kami hadir untuk mereka, terutama saat kondisi sulit seperti ini," katanya.
Salah satu warga, Pak Hamid (50), mengaku lega dengan cepatnya respon semua pihak. "Kalau tidak segera diperbaiki, pipa air bersih ini bisa membuat kami kesulitan dalam beberapa hari ke depan. Alhamdulillah semua turun membantu," ujarnya sambil mengangkat sisa kayu yang menyumbat aliran sungai.
(Personel Koramil 1615-11 Aikmel bersama warga Gotong Royong (Sumber: Penerangan Foto))
Hujan deras yang melanda sehari sebelumnya menjadi pengingat akan pentingnya menjaga lingkungan, terutama sungai sebagai bagian penting kehidupan masyarakat. Gotong royong ini tidak hanya menyelesaikan masalah teknis, tetapi juga mempererat hubungan antara warga, pemerintah, dan aparat keamanan.
"Semoga semangat ini terus terjaga. Jika semua pihak peduli seperti ini, kita bisa menghadapi tantangan apa pun," tutup Kapten Abdul Wahab, sambil mengajak warga beristirahat sejenak setelah bekerja keras.