Lihat ke Halaman Asli

Negeri Tanpa Suara

Diperbarui: 19 Januari 2020   15:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

( Iyan Arnova Reza Penulis Asal Kepulauan Meranti )

Ketika negara ini menjadi bungkam oleh kekuasan yang tak begitu netral, tak seperti diera kepemimpinan Presiden pertama RI yaitu Soekarno Hatta atau bung karno.

Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) sebagai negara yang kuat dalam berbagai bidang,memikiki banyak suku bangsa dan budaya,mempunyai berbagai bahasa daerah diseluruh indonesia.

Sebenarnya negara ini, bukanlah mati akan kehausan, tetapi mati karena kekuasaan.hukum hanya sebatas tajam keatas lalu tumpul kebawa. Bagaimana akan ada pondasi yang akan kokoh jika tumpul ya kebawah.

Sebagai putra bangsa yang ingin memiliki keadaan yang begitu layak dinegara sendiri, pastinya didalam era revolusi baru ini, pemuda dan mahasiswa yang berjuang menyuarakan rakyat harus dihargai bukan dihalangi dan dibentengi oleh para aparat.

Sebenarnya negeri ini milik siapa? Milik orang asing apa milik kita semua sebagai pribumi, kita lahir ditanah indonesia laku dibesarkan diindonesia, lantas kenapa putra bangsa seperti dianak tirikan yang bukan putra bangsa di anak kandungkan.

Mau jadi apa negeri ini?

Negeri yang kami junjung tinggi dengan peraturan hukum, negeri yang kami jaga agar tak satupun yang merobohkannya, lalu kenapa ketika kami ingin menyuarakan hati kecil ini,meninta keadilan.

dimana yang katanya " Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia " 

Ketika hati ini ingin sekali menjerit, tapi tak bisa untuk menjerit, ketika hati ini ingin menanggis namun tak mampu.

Kesedigan terus saja mengundang, melihat nasib negaraku yang begitu bungkam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline