Iyadz Muttaqin, Diegy Akmal Fadhil, Adeline Bethia Christina, Alberta Afilia Christy Wibowo, Yuli Sastry Sitompul, Makarenna Isnaini Putri Nahar, dan Monica Handini Delicia
ABSTRACT
Early detection of fractures of the os radius ulna is essential to prevent serious complications enabling appropriate management to restore normal movement function. This detection can be done by radiographic examination with anteroposterior (AP) and lateral positioning. Early detected ulna radius fractures can be classified and treated according to their type and extent, especially in open fractures.
Fracture classification according to Stanley (2011) includes three grades based on the degree of tissue damage and contamination. Fracture management can be done with surgery to prevent complications. It is also important to consider the impact of x-ray radiation exposure on open wounds which can slow healing.
Keyword: Antebrachii, Open fracture, Radiography
1. PENDAHULUAN
Deteksi dini fraktur pada os radius ulna sangat penting terutama saat adanya kecurigaan seperti indikasi klinis untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius. Dengan deteksi fraktur ini kita dapat mengetahui pengobatan dan pencegahan seperti apa yang perlu dilakukan seperti penatalaksanaan pada open fraktur yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi gerak normal semaksimal mungkin. Deteksi ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan radiografi. Pemeriksaan radiografi pada fraktur os radius ulna dapat dilakukan dengan pemosisian AP/Lateral.
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Fraktur Radius ulna merupakan terputusnya kontinuitas tulang pada area tersebut dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, yang dapat diabsorpsi (Sjamsuhidajat, 2005).
Patah tulang terbuka disebut juga dengan compound fracture yang memiliki beberapa definisi dari masing-masing literatur. Salah satu pengertian yang dikemukakan adalah keadaan patah tulang yang terjadi dengan adanya hubungan antara jaringan tulang yang patah dengan lingkungan eksternal dari kulit, sehingga dapat mengakibatkan infeksi. Klasifikasi fraktur menurut Stanley (2011), meliputi:
Grade I terbuka Luka kecil kurang dan 1 cm, terdapat sedikit kerusakan jaringan, tidak terdapat tanda-tanda trauma yang hebat pada jaringan lunak, biasanya bersifat simpel, transversal, oblik pendek atau komunitif.
Grade II Laserasi kulit melebihi 1 cm tetapi tidak terdapat kerusakan jaringan yang hebat atau avulsi kulit. Terdapat kerusakan yang sedang dan jaringan.