Lihat ke Halaman Asli

Pemeriksaan Radiografi Radius Ulna dengan Indikasi Open Fraktur

Diperbarui: 21 Juni 2024   14:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Iyadz Muttaqin, Diegy Akmal Fadhil, Adeline Bethia Christina, Alberta Afilia Christy Wibowo, Yuli Sastry Sitompul, Makarenna Isnaini Putri Nahar, dan Monica Handini Delicia

ABSTRACT

Early detection of fractures of the os radius ulna is essential to prevent serious complications enabling appropriate management to restore normal movement function. This detection can be done by radiographic examination with anteroposterior (AP) and lateral positioning. Early detected ulna radius fractures can be classified and treated according to their type and extent, especially in open fractures. 

Fracture classification according to Stanley (2011) includes three grades based on the degree of tissue damage and contamination. Fracture management can be done with surgery to prevent complications. It is also important to consider the impact of x-ray radiation exposure on open wounds which can slow healing.

Keyword: Antebrachii, Open fracture, Radiography

1. PENDAHULUAN

Deteksi dini fraktur pada os radius ulna sangat penting terutama saat adanya kecurigaan seperti indikasi klinis untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius. Dengan deteksi fraktur ini kita dapat mengetahui pengobatan dan pencegahan seperti apa yang perlu dilakukan seperti penatalaksanaan pada open fraktur yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi gerak normal semaksimal mungkin. Deteksi ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan radiografi. Pemeriksaan radiografi pada fraktur os radius ulna dapat dilakukan dengan pemosisian AP/Lateral.

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Fraktur Radius ulna merupakan terputusnya kontinuitas tulang pada area tersebut dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, yang dapat diabsorpsi (Sjamsuhidajat, 2005).

Patah tulang terbuka disebut juga dengan compound fracture yang memiliki beberapa definisi dari masing-masing literatur. Salah satu pengertian yang dikemukakan adalah keadaan patah tulang yang terjadi dengan adanya hubungan antara jaringan tulang yang patah dengan lingkungan eksternal dari kulit, sehingga dapat mengakibatkan infeksi. Klasifikasi fraktur menurut Stanley (2011), meliputi:

  • Grade I terbuka Luka kecil kurang dan 1 cm, terdapat sedikit kerusakan jaringan, tidak terdapat tanda-tanda trauma yang hebat pada jaringan lunak, biasanya bersifat simpel, transversal, oblik pendek atau komunitif.

  • Grade II Laserasi kulit melebihi 1 cm tetapi tidak terdapat kerusakan jaringan yang hebat atau avulsi kulit. Terdapat kerusakan yang sedang dan jaringan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline