Lihat ke Halaman Asli

Gadis kerudung ungu 2

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada suatu waktu saat aku beanjak dari vespaku yang tua, tiba-tiba mataku tak sengaja melihat gadis berkerudung ungu lewat berjajar dengan dua gadis lainnya.Dan dia berposisi sebagai sentral diantara keduanya.

Aku pandangi terus kedua matanya yang berkaca-kaca begitu bening, sebening mimpi-mimpinya mungkin.Alisnya yang tebal, setebal kewibawaan ke-ibu-an.Pipinya, seperti apel yang sebentar lagi matang.Dia tersenyum menyambut sapaan dari temannya, terlihat lesung di pipinya yang mampu membelah kerumunan orang.

Dan sejenak itu aku memandang.Terasa ada candu di mataku.Dan Hatiku bergumam "indah nian, ibunya dulu ngidam apa sih? Bapaknya dulu khitan dimana sih?".Dan pada saat ini, yang tiap hari kecanduan dengan rokok, sekarang sudah berpindah candu ke gadis ber-alis tebal itu.

Kubawa-bawa matahari.Ku bagi-bagi layaknya nasi.Semua mendapatkannya.Dan semua tahu bahwa aku sedang jatuh dalam ke-egois-an.Tapi inilah anugerah yang kuasa yang diberikan hambanya.

To be continued...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline