Lihat ke Halaman Asli

Change atau Perubahan, Kenapa Sulit?

Diperbarui: 1 Desember 2020   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: leapfrogsport.co.uk

"Man Jadda Wajada, Siapa yang bersungguh-sungguh, niscaya ia akan berhasil"

Pernahkan sahabat diminta teman atau orang lain menulis atau tanda tangan menggunakan tangan kiri, padahal biasanya menggunakan tangan kanan? Pasti yang terjadi semacam pemberontakan batin bukan? 

Barangkali ada perasaan jengkel, protes, ada yang bilang mustahil, susah, atau bahkan ada yang bilang tidak bisa serta pikiran berontak lainnya. Kalau pun mau melakukan, namun terasa sangat berat untuk mulai menggoreskannya. 

Nah, itulah contoh kecil yang disebut dengan “Change atau Perubahan”.

Kata change atau perubahan, sering kita baca dan dengar dalam topik mengenai individu,perusahaan dan juga dalam kehidupan bernegara.

Puluhan artikel,buku, dan seminar yang sudah dibuat dalam dua dasa warsa terakhir ini. Banyak penulis,motivator,politisi, bahkan calon kepala daerah menggaungkan dan menjadikannya jurus pamungkas untuk kampanye.

Pertanyaannya, apakah sudah ada hasilnya ? Tentu yang namanya proses perubahan,ada yang sedang berjalan,ada yang sudah berhasil dan tidak sedikit yang mengalami kegagalan.

Secara rinci,hal itu bisa dibaca dalam buku  managemen perubahan yang berjudul “CHANGE “ yang ditulis dengan apik dan sistematis oleh Prof.Rhenald Kasali Ph.D, lengkap dengan contoh yang nyata.Lalu dilanjutkan dengan pembahasan Kurva “S” atau Kurva Sigmoid (Sigmoid Curve) yang identik dengan teori perubahan.

Pembahasan kurva Sigmoid,juga diulas dengan sangat detail,dengan contoh yang menarik dalam buku tersebut.Ada ulasan tentang managemen Transformasi,managemen Turnaround dan managemen Krisis.

sigmoid-5fac03878ede486f0639abd4.jpg

Dalam buku itu juga dikatakan bahwa, perubahan dalam praktek kesehariannya,baik di level individu,perusahaan atau negara rupanya begitu sulit untuk diimplementasikan,kenapa ? karena orang sudah terlalu lama berada di kondisi yang nyaman ( comfort zone ). Mereka tidak ingin hidupnya terganggu atau mengalami perubahan.Perubahan artinya akan ada usaha baru, cara baru dan adaptasi baru yang harus dilakukan.

Saya adalah salah seorang pendukung perubahan,walupun dalam keseharian,masih banyak yang dalam tanda kutip“belum berubah”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline