Lihat ke Halaman Asli

"To Take" atau "To Make" Foto, Mana yang Bener?

Diperbarui: 24 Juli 2017   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

dokpri

Sebenarnya Cuma foto berita spot saja yang sering dianggap sebagai  "to take" karena pemenang sekaliber Pulitzer kategori spot sering dimenangkan oleh orang yang tidak tahu menahu masalah fotografi dan kebetulan dia pegang kamera saku dan di lokasi tempat kejadian.  Misal kebakaran, penembakan presiden, bencana alam dan kejadian yang memang tidak direncanakan dan merupakan berita besar disebut berita spot.  Mungkin hanya jenis ini yang disebut sebagai "to take".  Fotografer jalanan, fotografer olah raga, fotografer anak kecil, dan wartawan foto, atau foto pengantin liputan sering di sebut sebagai fotografer yang "to take" bukan  " to make".  

Kita ambil contoh fotografer olah raga yang biasa memotret pemain badminton Susi Susanti, tentunya dia hafal akan gerakan Susi dan lama kelaman sudah bukan "to take" lagi tapi jadi "to make".  Fotografer tersebut sudah bersiap siap akan ambil foto tersebut.  Saya pernah ambil foto Street di pasar Siti Khadijah. Lama kelamaan saya hafal ibu-ibu yang jualan di depan pasar akan kabut ke dalam pasar setelah matahari agak tinggi dan panas.  Bahkan sudah hafal bahwa mereka akan gerak apa atau lagi menggosip.   Makanya fotografer jalanan juga bukan to take, walaupun selalu ada kejadian-kejadian yang kebetulan pada foto jalanan, foto olah raga, dan foto anak anak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline